RUPST PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), Senin, 23 Juni 2025. (Foto: Istimewa)
Jakarta – PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin, 23 Juni 2025. Dalam rapat tersebut disampaikan kinerja perusahaan sepanjang 2024.
Direktur Utama KPEI, Iding Pardi, mengatakan bahwa KPEI berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp149,17 miliar pada 2024 atau naik 40,75 persen.
Laba bersih tersebut turut mendorong peningkatan nilai ekuitas menjadi Rp2,51 triliun, naik 15,67 persen dari tahun sebelumnya.
“Pendapatan KPEI tahun 2024 mencapai Rp697,12 miliar atau tumbuh 18,52 persen dibanding tahun sebelumnya, hal ini didorong oleh peningkatan Rata-Rata Nilai Transaksi Harian Bursa (RNTH),” ujar Iding dalam keterangan resmi dikutip pada Selasa, 24 Juni 2025.
Baca juga: BEI Bersama KPEI dan KSEI Kenalkan Kontrak Berjangka Indeks Asing
Sejalan dengan peningkatan kegiatan pengembangan usaha, beban usaha KPEI meningkat sebesar 11,05 persen menjadi Rp512,43 miliar.
Selain itu, RNTH tahun 2024 yang mendorong tumbuhnya pendapatan tercatat sebesar Rp12,87 triliun, meningkat 19,72 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Dengan nilai RNTH tersebut, KPEI mencatatkan nilai penyelesaian transaksi sebesar Rp4,24 triliun, dengan efisiensi transaksi mencapai 57,30 persen.
“Pada layanan lainnya, selama tahun 2024, nilai transaksi Pinjam Meminjam Efek mencapai Rp54,11 miliar, sementara nilai transaksi Triparty Repo sebesar Rp531,32 miliar,” imbuhnya.
Baca juga: Sederet PR yang Dihadapi KPEI jadi Penyelenggara CCP PUVA
Sementara itu, sebagai bagian dari fungsi manajemen risiko, per akhir 2024, KPEI mengelola total agunan senilai Rp33,13 triliun, yang terdiri dari Rp26,20 triliun agunan online dan Rp6,92 triliun agunan offline.
Nilai Cadangan Jaminan yang dikelola KPEI juga menunjukkan peningkatan, dari Rp194,14 miliar pada 2023 menjadi Rp199,44 miliar pada 2024. Total Dana Jaminan tumbuh dari Rp7,74 triliun menjadi Rp8,52 triliun pada periode yang sama.
Adapun, untuk segmen Pasar Uang dan Valuta Asing (PUVA), yakni produk Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), KPEI mencatat nilai outstanding transaksi sebesar USD22 juta per akhir 2024. Total nosional transaksi DNDF selama tahun 2024 mencapai USD382 juta, dengan posisi nett nosional sebesar USD322 juta.
Dengan nilai tersebut, KPEI telah melakukan efisiensi netting sebesar 15,7 persen yang diharapkan terus meningkat seiring bertambahnya jumlah anggota dan transaksi PUVA, serta anggota kliring PUVA tercatat sebanyak delapan bank per akhir 2024. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More