Pasar Modal

Gelar RUPSLB, BEI Proyeksikan Pendapatan Tumbuh 9,01 Persen di 2025

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Rabu, 23 Oktober 2024, telah melangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk membahas pelaksanaan rencana kerja pembaruan sistem perdagangan dan sistem terdampak, serta rencana kerja dan anggaran tahunan (RKAT) Perseroan 2025.

Direktur Utama BEI, Iman Rachman mengatakan bahwa salah satu yang disusun dalam RKAT 2025 terkait dengan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) yang diproyeksikan mencapai Rp13,5 triliun dengan jumlah hari bursa 242 hari, di mana angka tersebut naik dari RNTH tahun 2024 yang tercatat Rp12,25 triliun per hari.

“Nah tentu saja asumsi ini berdasarkan pada asumsi adanya tren penurunan inflasi dan suku bunga global di mana The Fed telah menurunkan 50 basis point (bps) dan diharapkan di tahun depan akan menurunkan lagi,” ucap Iman dalam Konferensi Pers RUPSLB BEI di Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2024.

Bidik 2 Juta Investor Baru Pasar Modal

Tidak hanya RNTH, Iman menyebut jumlah investor pasar modal juga ditargetkan bertambah sebanyak dua juta investor baru pada tahun 2025 dibandingkan tahun ini yang telah mencapai 14,2 juta investor.

Baca juga: Makin Suram! 2 dari 3 Gen Z Pesimistis Mampu Beli Rumah

Sementara, dari sisi proyeksi performa keuangan BEI, Iman berharap jumlah pendapatan dapat meningkat 9,01 persen menjadi Rp1,78 triliun dari RKAT 2024-Revisi yang sebesar Rp1,46 triliun.

“Tentu saja ini didukung dengan asumsi adalah bahwa RNTH menjadi Rp13,5 triliun, peningkatan pencatatan awal 407 efek baru naik 12 persen, dan juga jasa informasi ini naik 11 persen terutama peningkatan jumlah pelanggan dan akses datafeed,” imbuhnya.

Selain itu, dari sisi cost to income ratio ditargetkan akan mencapai posisi 81,4 persen dalam RKAT 2025, di mana angka tersebut masih berada di bawah rata-rata cost to income ratio tahun 2014-2023 yang tercatat 81,74 persen.

“Sementara laba bersih kita (proyeksikan) tumbuh sebesar 1,53 persen menjadi Rp275 miliar dari Rp270 miliar di tahun lalu, total capex kita adalah Rpp511 miliar terutama disumbangkan dari capex pengembangan sistem perdagangan dan pengawasan, kedua pembaruan sistem perdagangan obligasi, immutable backup, SPPA repo dan new SPE-IDX net dan peningkatan memang signifikansi sebesar 121 persen,” ujar Iman.

Baca juga: BEI: 68 Persen Saham di Bursa Milik Perusahaan Syariah

Adapun dibandingkan tahun lalu dari sisi kas dan setara kas, diproyeksikan dapat meningkat 2,6 persen menjadi Rp3,19 triliun dengan peningkatan total aset sebesar 5,90 persen menjadi Rp7,09 triliun dan total ekuitas dapat meningkat 4,75 persen menjadi Rp6,04 triliun. (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Prabowo Tunjuk Muliaman Hadad Pimpin BP Investasi Danantara, Ini Tugas dan Wewenangnya

Jakarta - Muliaman Hadad, Kepala Badan Pengelola (BP) Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), menguraikan peran… Read More

15 mins ago

BCA Raup Laba Bersih Rp41,1 Triliun di Kuartal III 2024, Naik 12,8 Persen

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA (BBCA) membukukan kinerja keuangan yang ciamik di… Read More

26 mins ago

IHSG Berakhir Ditutup Merah, Nilai Transaksi Capai Rp14,81 Triliun

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Rabu, 23 Oktober 2024, ditutup… Read More

27 mins ago

Bank Mandiri Raih 2 Penghargaan di Ajang Top 20 Financial Institutions Award 2024

Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan menyabet dua penghargaan… Read More

2 hours ago

Ditopang Likuiditas Kuat, Bank Banten Siap Percepat Ekspansi Kredit

Tangerang – Upaya Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk atau Bank Banten meningkatkan kepercayaan masyarakat mulai… Read More

3 hours ago

Komitmen Dukung Startup RI, Danamon dan MUFG Investasi Dana USD100 Juta

Jakarta – Danamon bersama MUFG dan anggota grup perusahaannya mendukung pertumbuhan startup di Indonesia melalui MUIP… Read More

3 hours ago