News Update

Gelar RUPSLB Akhir Juni 2025, Garuda Minta Restu Rombak Pengurus dan Restrukturisasi

Jakarta – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Agenda tersebut dijadwalkan pada Senin, 30 Juni 2025 di Gedung Manajemen Garuda, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, pukul 14.00 WIB.

Menukil keterbukaan informasi pada 9 Juni 2025, manjemen Garuda Indonesia menyebutkan, RUPSLB tersebut diagendakan dua mata acara, yakni pengajuan restrukturisasi dan pergantian pengurus.

Mata acara pergantian pengurus ini merupakan usulan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia selaku Pemegang Saham Seri A Dwiwarna melalui Surat Nomor S-337/MBU/05/2025 tanggal 28 Mei 2025,” demikian tertulis dalam keterbukaan informasi. 

Baca juga: Resmi Diberhentikan dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Saya Terima dengan Profesional

“Sesuai ketentuan Pasal 11 ayat 10 dan Pasal 14 ayat 12 Anggaran Dasar Perseroan serta Pasal 94 dan Pasal 111 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, mata acara ini diwajibkan untuk diputuskan dalam RUPS,” tulis manajemen.

Agenda kedua adalah rencana restrukturisasi. Hal ini dilakukan dalam rangka peningkatan kesehatan finansial dan kinerja Garuda Indonesia.

“Pelaksanaan restrukturisasi tersebut wajib memperhatikan ketentuan Pasal 3C huruf (h) jo. Pasal 72 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang Badan Usaha Milik Negara, Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor PER-2/MBU/3/2023 tentang Pedoman Tata Kelola dan Kegiatan Korporasi Signifikan Badan Usaha Milik Negara. Pada intinya, regulasi tersebut mewajibkan perseroan untuk memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham,” tulis manajemen.

Baca juga: Tak “Mampu” Bayar Perawatan, 15 Pesawat Garuda di “Grounded? Ini Penjelasan Garuda

Diketahui, sepanjang 2024, Garuda Indonesia mencatatkan pendapatan usaha secara konsolidasi sebesar USD3,42 miliar atau sekitar Rp56,55 triliun. Raihan tersebut tumbuh 16,34 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai USD2,94 miliar atau Rp48,61 triliun.

Meski pendapatan tumbuh double digit, namun Garuda Indonesia masih mencatatkan kerugian bersih sebesar USD69,78 juta atau sekitar Rp1,15 triliun pada 2024. (*)

Galih Pratama

Recent Posts

Bank Mega Syariah Salurkan Pembiayaan Sindikasi Rp870 Miliar untuk Proyek Properti Kaltim

Poin Penting Bank Mega Syariah menyalurkan pembiayaan sindikasi Rp870 miliar untuk proyek properti Borneo Bay… Read More

1 hour ago

OJK Optimistis Kinerja Perbankan 2026 Tetap Positif, Ini Alasannya

Poin Penting OJK optimistis kinerja perbankan 2026 tetap positif didukung tren penurunan suku bunga. Penurunan… Read More

1 hour ago

Perkuat Kesepakatan Dagang RI-AS, Airlangga Dorong Kerja Sama dengan Pelaku Usaha AS

Poin Penting Perundingan dagang RI–AS (ART) ditargetkan rampung dan ditandatangani awal 2026 RI buka akses… Read More

2 hours ago

IHSG Sesi I Jelang Libur Nataru Ditutup Hijau di Level 8.587, 343 Saham Terkoreksi

Poin Penting IHSG sesi I ditutup menguat tipis 0,03% ke level 8.587,49 Meski indeks hijau,… Read More

3 hours ago

Kredit Properti Tumbuh 7,4 Persen Jadi Rp1.513.5 Triliun per November 2025

Poin Penting Kredit properti tumbuh 7,4% yoy menjadi Rp1.513,5 triliun per November 2025 Pertumbuhan didorong… Read More

3 hours ago

Begini Dukungan BSI terhadap Program MBG

Poin Penting BSI mendukung program MBG melalui pembiayaan pembangunan dapur SPPG di seluruh Indonesia. Hingga… Read More

3 hours ago