Moneter dan Fiskal

Gejolak Kebijakan AS Jadi Penyebab Rupiah Terdepresiasi

Jakarta — Pada pagi ini tercatat nilai tukar (kurs) mata uang rupiah terdepresiasi terhadap dolar AS (USD). Tak tanggung-tanggung, bahkan kurs rupiah mencapai di level Rp13.852 per USD. Menanggapi hal tersebut, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara menilai, pelemahan tersebut merupakan hal yang wajar di tengah pelemahan kurs mata uang negara lain terhadap USD.

“Dari tanggal 20 September, rupiah melemah 2,2 persen terhadap dolar AS. Kemudian yen Jepang melemah 1,7 persen terhadap dolar AS. Dolar Singapura melemah 1,6 persen dari dolar AS. Dan Yuan China melemah 1,6 persen. Apa artinya? Artinya global,” ucap Mirza pada acara Rakornas Kadin di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa, 3 Oktober 2017.

Selain itu Mirza menambahkan, terdapat tiga faktor utama yang membuat kurs rupiah melemah hingga menyentuh angka Rp13.852/USD. Faktor pertama ialah kebijakan Presiden AS Donald Trump yang telah mengajukan inisiatif untuk penurunan pajak di AS.

“Walaupun ini belum komprehensif, tapi proposal ini jika diterima oleh kongres dan senat, maka ini jadi harapan baru bahwa ekonomi AS akan tumbuh lebih cepat lagi sehingga suku bunga naiknya jadi lebih cepat,” jelas Mirza.

Selain itu faktor kedua, Gubernur bank sentral AS Yellen menyatakan, pihaknya akan menaikkan suku bunga AS di bulan Desember mendatang. “Pernyataan Yellen tersebut membuat pasar lihat bahwa kemungkinan naiknya suku bunga ketiga pada tahun ini akan terjadi,” tambah Mirza.

Sedangkan pada faktor yang terakhir dirinya menilai adanya spekulasi mengenai pergantian pergantian gubernur bank sentral AS yang juga akan berdampak pada nilai tukar mata uang di berbagai dunia. “Hal ini oleh pasar keuangan dijadikan topik untuk 10 hari terakhir. Tapi itu kembali ke fundamental kita. ,” Tukas Mirza. (*)

 

 

Editor: Paulus Yoga

Suheriadi

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

8 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

8 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

9 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

10 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

11 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

12 hours ago