Ilustrasi: Kilang minyak/istimewa
Jakarta – Harga minyak mentah WTI tergelincir 3% pada Rabu, 14 September 2016 kemarin. Harganya merosot ke bawah US$44 setelah. Kondisi ini dipicu oleh adanya peningkatan persediaan distilat AS yang sangat signifikan sebesar 4,6 juta barel yang memperbesar masalah oversuplai serius di pasar global.
“Sejumlah produsen minyak besar terus berusaha mendongkrak produksi, dan kegelisahan karena masuk kembalinya suplai minyak mentah dari Nigeria dan Libya semakin merusak ketertarikan investor terhadap komoditas ini” ujar Lukman Otunuga, Reserch Analyst FXTM.
Lukman menguraikan, peningkatan spekulatif karena harapan kesepakatan pembekuan produksi mulai pupus dan investor bearish terus menyerang di setiap kesempatan. Menurutnya, rapat informal OPEC September ini akan menarik perhatian. Dalam rapat ini, OPEC akan bertemu dengan Rusia untuk membahas cara mengatasi oversuplai besar-besaran. Apabila rapat ini ditutup tanpa kesepakatan yang efektif, maka harga minyak terancam semakin melemah.
Dari sudut pandang teknikal, lanjutnya, komoditas ini sangat bearish pada rentang waktu harian – harga diperdagangkan di bawah 20 SMA harian sedangkan MACD telah melintas ke bawah. Sedangkan, Breakout dan penutupan harian di bawah US$44 dapat menyebabkan penurunan lebih lanjut menuju US$41.(*)
Poin Penting Laba BRK Syariah kuartal III-2025 naik 3,46 persen menjadi Rp218,20 miliar didorong pembiayaan… Read More
Poin Penting BCA menyiapkan uang tunai Rp42,1 triliun untuk Nataru 2025/2026 agar transaksi nasabah tetap… Read More
Poin Penting Aliran modal asing keluar pada minggu kedua Desember 2025 nonresiden tercatat jual neto… Read More
Poin Penting Pembiayaan Multiguna iB Hijrah Bank Muamalat tumbuh 41 persen secara tahunan (YOY) hingga… Read More
Poin Penting Daniel dan Richard Tsai jadi orang terkaya Taiwan dengan kekayaan USD13,9 miliar dari… Read More
Poin Penting Bank Mega dan Metro menggelar Season of Elegance Fashion Show yang menampilkan karya… Read More