Jakarta — PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (Garuda) mengaku telah menunda rencana penerbitan surat utang atau obligasi (global bond) senilai USD 750 juta.
Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury menyebut, pihaknya masih memonitoring kondisi pasar global guna melihat peluang. Sebelumnya Garuda sendiri telah menargetkan global bond tersebut dapat diterbitkan awal kuartal II-2018.
“Kita lihat perkembangan pasar global kedepan. Karena kita fokus pada sudah dilakukan dulu dan menyelesaikan penerbitan sekurititasi Efek Beragun Aset (EBA) dan masih proses finalisasi semoga biasa kita selesaikan,” kata Pahala di Menara BCA Jakarta, Kamis 9 Agustus 2018.
Pahala berharap dengan adanya penerbitan surat utang tersebut pihaknya dapat menghimpun dana sekitar USD 300 juta namun pihaknya masih belum menelaah jumlah kreditur yang akan masuk.
Tak hanya itu, Pahala menyebut penerbitan global bond tersebut bertujuan untuk melunasi utang perusahaan jangka pendek. Namun, Garuda sendiri sudah melunasi sejumlah pinjaman jangka pendek melalui sekuritisasi pendapatan dan juga pinjaman perbankan.
Sebagai informasi, sepanjang paruh pertama 2018, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) berhasil menekan angka kerugian menjadi US$114 juta. Angka itu turun hampir 60% dibandingkan kerugian yang diderita Garuda Indonesia di periode sama tahun lalu sebesar US$284 juta. (*)
Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) buka suara soal isu kebocoran data nasabah yang disebabkan… Read More
Jakarta - PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) atau emiten ritel Mr.DIY, menyatakan bahwa raihan… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Kamis, 19… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan memperluas layanan BI FAST dengan menghadirkan fitur transaksi kolektif (bulk… Read More
Jakarta – Harga saham PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) anjlok 24,24 persen atau terkena… Read More
Jakarta - Wakil Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Jakarta sekaligus Anggota Dewan Komisioner… Read More