Jakarta – Guna mewujudkan sinergi antar perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Garuda Indonesia bersama PT Bank Mandiri melakukan kerja sama program Mitrakarya. Program kemudahan kredit karyawan ini dalam rangka mendorong produktivitas dan kenyamanan kerja karyawan.
Melalui kerja sama yang ditujukan kepada sebanyak lebih dari 8,000 karyawan Garuda Indonesia ini, Bank Mandiri akan memberikan kemuudahan kredit karyawan dan produk-produk retail banking dengan benefit khusus dan menarik untuk memenuhi kebutuhan perbankan pegawai Garuda Indonesia, seperti kredit pemilikan Rumah (KPR), kredit tanpa agunan (KTA), kredit kendaraan bermotor (KK) dan berbagai program lainnya.
Direktur SDM dan Umum Garuda Indonesia Linggarsari Suharso mengatakan, dengan adanya kerja sama ini diharapkan akan menjawab kebutuhan para karyawan Garuda Indonesia. Fasilitas yang diberikan Bank Mandiri tersebut akan turut mendorong peningkatan produktivitas dan kenyamanan seluruh karyawan Garuda Indonesia, sehingga dapat senantiasa bersemangat memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pengguna jasa.
“Di samping itu, ke depannya kami berharap Garuda Indonesia dan Bank Mandiri dapat terus mengembangkan kerja sama strategis lainnya demi kemajuan kedua BUMN,” ujar Sari dalam keterangannya di Jakarta, Senin, 14 November 2016. (Selanjutnya : Kerjasama ini merupakan wujud sinergi BUMN)
Page: 1 2
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More