News Update

Garap Digital Banking, BUKU I Perlu Cara Ini

Jakarta–Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum lama ini memberikan arahan agar lembaga perbankan secepatnya membentuk digital branch. Hal itu dilakukan mengingat tingginya kebutuhan akan transaksi yang cepat dan juga efisien buat nasabah.

Melihat hal tersebut tentunya bank-bank dengan status Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) I sudah harus berbenah, demi menjaga persaingan tetap kompetitif diantara Bank.

Ekonom Institute Development of Economic and Finance, Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, solusi buat BUKU I untuk bisa tetap pada jalurnya tentu harus melakukan konsolidasi agar dapat melakukan bisnis digital. Hal ini mengingat investasi IT tidaklah membutuhkan modal yang sedikit.

“Merger dulu untuk tingkatkan modal,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Kamis, 20 Januari 2017.

Lebih lanjut dirinya mengatakan ketika dalam regulasi sudah masuk, maka bank-bank tersebut bisa mulai menggandeng perusahaan telekomunikasi untuk menekan investasi dalam pembentukan infrastruktur IT perbankan.

Apa lagi tambah Bhima hal tersebut sudah lebih dulu dilakukan oleh bank-bank beraset jumbo.

“Melalui kerja sama dengan perusahaan telekomunikasi, maka akan tercipta hubungangan yang saling menguntungkan. Karena selama ini perusahaan Telekomunikasi juga ingin masuk ke bisnis tersebut melalui layanan keuangan digital (LKD),” tambahnya.

Sebagai catatan, arahan OJK untuk segera membentuk digital branch selaras dengan upaya yang telah dilakukan otoritas dalam menerbitkan panduan penyelenggaraan digital branch oleh bank umum melalui surat No. S-98/PB.1/2016 tanggal 21 Desember 2016 yang ditujukan kepada seluruh direktur utama bank umum.

Secara terpisah Deputi Komisioner Pengawasan Terintegrasi OJK, Agus E. Siregar mengungkapkan, beberapa bank kini telah menawarkan layanan perbankan yang mirip dengan digital branch.

Bahkan sejumlah bank telah menyiapkan teknologi yang lebih lanjut, seperti pendaftaran nasabah baru yang keseluruhan prosesnya menggunakan media elektronik milik nasabah. “Namanya banking anywhere, ” tutupnya. (*)

 

 

Editor: Paulus Yoga

Dwitya Putra

Recent Posts

Komunitas Otomotif Apresiasi Satgas Nataru Pertamina Tekan Angka Kecelakaan

Jakarta – Sejumlah komunitas otomotif mengapresiasi kinerja Satgas Nataru Pertamina dalam menjaga ketersedian pasokan bahan… Read More

12 hours ago

LPEI Dorong Komoditas Gula Aren Pandeglang Mendunia, Begini Upaya yang Dilakukan

Jakarta - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terus mendorong ekspor gula aren Indonesia yang semakin… Read More

12 hours ago

Mejeng di Big Bang Festival, Karcher Unjuk Teknologi Pembersih Canggih

Jakarta - Karcher Indonesia menghadirkan solusi kebersihan rumah tangga dalam ajang Big Bang Festival 2024,… Read More

14 hours ago

Dorong Literasi Keuangan, Bank Mandiri Kenalkan Produk Perbankan ke 93.000 Pelajar

Jakarta - Bank Mandiri terus berkomitmen untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat sesuai program yang dicanangkan… Read More

17 hours ago

Target Penyaluran KUR 2025 Naik jadi Rp300 Triliun

Jakarta – Pemerintah menetapkan target penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp300 triliun untuk 2025. Hal ini ditetapkan dengan… Read More

19 hours ago

Wamen BUMN Cek Langsung Kesiapan SPKLU PLN Layani Kebutuhan Nataru

Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Komisaris PT PLN (Persero), Aminuddin… Read More

21 hours ago