Headline

Gara-Gara Ini Pertumbuhan Kredit di Agustus 2022 Melambat jadi 10,3%

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat, penyaluran kredit pada Agustus 2022 tercatat sebesar Rp6.155,9 triliun, atau tumbuh 10,3% (yoy). Pertumbuhan ini melambat bila dibandingkan dengan pertumbuhan kredit bulan sebelumnya yang mencapai 10,4% (yoy). Adapun kredit yang diberikan kepada korporasi tumbuh 11,5% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 12,1%. Sementara kredit kepada perorangan tumbuh 10,3% (yoy), setelah tumbuh 10% (yoy) pada Juli 2022.

Seperti dikutip dari data uang beredar BI, 23 September 2022, berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan penyaluran kredit pada Agustus 2022 terjadi baik pada Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi (KI) maupun Konsumsi. Kredit Modal Kerja (KMK) pada Agustus 2022 tumbuh 11,9% (yoy), setelah sebelumnya tumbuh 12,9% (yoy).

KMK sektor Industri Pengolahan pada bulan Agustus 2022 tumbuh sebesar 13% (yoy), setelah tumbuh 16% (yoy) pada Juli 2022, seiring perkembangan kredit pada sub sektor Industri Minyak Goreng dari Kelapa Sawit Mentah di Sumatera Utara dan Sumatera Selatan. KMK sektor Keuangan, Real Estate, Jasa Perusahaan tumbuh 19,6% (yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh 23,2% (yoy) sejalan dengan perkembangan kredit pada sub sektor Perantara Keuangan Lainnya (Non Bank) Selain Leasing di DKI Jakarta.

Kemudian Kredit Konsumsi (KK) tumbuh 8,0% (yoy) pada Agustus 2022, setelah sebelumnya tumbuh 7,5% (yoy) pada Juli 2022 terutama didorong oleh pertumbuhan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) serta Kredit Multiguna. Kredit Investasi (KI) tumbuh 9,9% (yoy) pada Agustus 2022, setelah bulan sebelumnya tumbuh 9,5% (yoy).

Sedangkan pertumbuhan KI bersumber pada KI sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan yang tumbuh sebesar 6,1% (yoy), setelah tumbuh 3,2% (yoy) pada Juli 2022, terutama pada sub sektor Perkebunan Kelapa Sawit. Sementara itu, KI sektor Industri Pengolahan tumbuh 19% (yoy) pada Agustus 2022, setelah bulan sebelumnya tumbuh 17,1% (yoy), terutama pada sub sektor Industri Logam Dasar Bukan Besi.

Penyaluran kredit sektor Properti tumbuh stabil 5,3% (yoy) pada Agustus 2022. Kredit KPR/KPA tumbuh 7,7% (yoy), setelah tumbuh 7,3% (yoy) pada Juli 2022, terutama didorong oleh perkembangan kredit untuk Pemilikan Rumah Tinggal Tipe diatas 70. Sementara itu, kredit Real Estatetumbuh 10,3% (yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh 11% (yoy) terutama disebabkan oleh perkembangan kredit Real Estate Gedung Perbelanjaan (Mal, Plaza). Di sisi lain, kredit konstruksi terkontraksi sebesar 0,25% (yoy), setelah bulan sebelumnya terkontraksi sebesar 0,02% (yoy).

Penyaluran kredit kepada UMKM pada Agustus 2022 tumbuh 16,8% (yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh 18,2% (yoy). Kredit UMKM skala mikro tumbuh 111,8% (yoy) pada Agustus 2022, setelah sebelumnya tumbuh 115,7% (yoy) pada Juli 2022. Sementara itu, Kredit usaha kecil tumbuh sebesar 20,1% (yoy) pada bulan laporan. Di sisi lain, kredit UMKM skala menengah terkontraksi 27,8% (yoy), setelah sebelumnya terkontraksi 26,7% (yoy) pada Juli 2022. Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit UMKM dipengaruhi oleh Kredit Modal Kerja.

Pertumbuhan penyaluran kredit telah memengaruhi likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Agustus 2022 yang tetap tumbuh positif. Posisi M2 pada Agustus 2022 tercatat sebesar Rp7.894,1 triliun atau tumbuh 9,5% (yoy), setelah sebelumnya tumbuh sebesar 9,6% (yoy) pada Juli 2022. Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 13,7% (yoy).

Pertumbuhan M2 pada Agustus 2022 juga dipengaruhi oleh perkembangan keuangan Pemerintah, serta aktiva luar negeri bersih. Sementara itu, tagihan bersih sistem moneter kepada Pemerintah Pusat terkontraksi 22,4% (yoy), setelah bulan sebelumnya terkontraksi sebesar 11,0% (yoy). Di sisi lain, aktiva luar negeri bersih juga mengalami kontraksi sebesar 4,0% (yoy), setelah terkontraksi sebesar 4,6% (yoy) pada Juli 2022. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

2 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

3 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

3 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

22 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

23 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

23 hours ago