Ilustrasi: Penumpukan kontainer di pelabuhan. (Foto: Istimewa)
Jakarta – Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro menyatakan bahwa ekspor masih akan terkena dampak negatif oleh perlambatan ekonomi global pada 2023. Namun, impor dapat didukung oleh kegiatan domestik yang kuat menjelang tahun pemilihan umum (pemilu) 2024.
Seperti diketahui, nilai ekspor Indonesia turun -10,43 persen yoy pada Oktober 2023 dibandingkan -16,22 persen yoy pada September 2023. Kontraksi tersebut menyempit yang menandakan peningkatan ekspor nonmigas.
Baca juga: Segini Nilai Ekspor-Impor RI ke Israel dan Palestina, Apa Saja Komoditasnya?
Sementara, impor Indonesia merosot sebesar -2.43 persen yoy pada Oktober 2023 (dibandingkan dengan -12.45 persen pada September 2023). Kontraksi telah menyempit sejak tiga bulan terakhir karena permintaan domestik untuk bahan baku menguat.
“Kami melihat bahwa kinerja ekspor dalam sisa dua bulan 2023 akan mengalami sedikit perlambatan, sejalan dengan harga komoditas yang lebih rendah, sejalan dengan permintaan global yang belum kuat di tengah inflasi global yang tinggi dan suku bunga acuan yang masih tinggi,” ujar Asmo dalam keterangan tertulisnya, dikutip, Kamis 16 November 2023.
Dengan demikian, tambah Asmo, surplus perdagangan Indonesia akan menyempit, dikarenakan lemahnya kinerja ekonomi negara-negara tujuan ekspor.
Baca juga: Impor RI Melonjak 7,68 Persen jadi Segini di Oktober 2023
Pada Oktober 2023, neraca perdagangan mencatat surplus yang sedikit lebih lebar, menandai surplus 42 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Namun, surplus tersebut menyempit signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni USD3,48 miliar pada Oktober 2023, dibandingkan USD3,40 miliar pada September 2023.
“Di sisi lain, di sisa tahun 2023, impor barang konsumsi dan bahan baku akan cenderung meningkat di tengah perayaan Tahun Baru dan Natal serta persiapan pemilu nasional tahun depan,” ungkapnya. (*)
Editor: Galih Pratama
Oleh Eko B. Supriyanto, Pimpinan Redaksi Infobank Media Group DUA debt collector tewas di Kalibata.… Read More
Poin Penting Majoris Asset Management dan IGF-BPMI meluncurkan Program Wakaf Saham Masjid Istiqlal, memungkinkan masyarakat… Read More
Poin Penting IHSG tetap menguat, ditutup naik 0,46 persen ke level 8.660,59 meski mayoritas indeks… Read More
Wealth Practice bertajuk “Legacy in Motion: The Art of Passing Values, Wealth, and Business” persembahan… Read More
Poin Penting BSI dan BSI Maslahat menyalurkan bantuan 78,7 ton senilai Rp12 miliar bagi korban… Read More
Poin Penting IHSG menguat 0,32 persen sepanjang pekan 8–12 Desember 2025 dan ditutup di level… Read More