Jumat – Aksi massa menuntut boikot produk-produk yang disinyalir mendukung Israel semakin meluas. Seperti aksi masa yang dilakukan di Medan, Sumatera Utara, dan di Padang, Sumatera Barat. Aksi massa ini mengusung agenda yang sama, yakni menyerukan masyarakat untuk memboikot Grab, perusahaan transportasi online yang diduga mendukung Israel.
Aksi massa ini dipicu oleh pernyataan Chloe Tong, istri CEO Grab Anthony Than, di media sosial miliknya yang diduga pro-Israel. Hal ini bermula dari statemen yang menyertai unggahan foto liburan Chloe Tong bersama keluarganya di Israel ke media sosial.
Kegiatan aksi massa ini merupakan bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina yang sampai saat ini masih dibombardir oleh Israel. Fatwa MUI dan seruan Wapres RI KH Ma’ruf Amin yang meminta masyarakat mendata dan memboikot produk-produk pro-Israel semakin menyulut semangat mereka.
Baca juga: Perluas Serangan, Israel Paksa Warga Palestina Tinggalkan 4 Kota di Gaza Selatan
Asal tahu saja, aksi massa di Medan dilakukan oleh kelompok Masyarakat Kota Medan Peduli Palestina (MKMPP). Mereka mendatangi kantor Grab di Kota Medan untuk mendesak Chloe Tong bertanggung jawab dengan pernyataannya di media sosial serta meminta maaf secara terbuka.
“Fatwa MUI menyerukan masyarakat untuk memboikot produk-produk yang pro-Israel. Tapi ini istri CEO Grab malah mendukung Israel,” ujar Ketua Aksi MKMPP, Rahmat Kristian, dalam orasinya, Jumat, 17 November 2023.
Namun, aksi massa gagal bertemu dengan manajemen Grab. Sebab, kantor Grab tutup sejak pagi. “Mereka tahu kita akan datang, sehingga kantornya ditutup. Sepertinya mereka takut. Kita akan melakukan aksi lanjutan dan kembali datang ke sini sampai tuntutan kita dipenuhi,” ucap Rahmat.
Aksi massa serupa terjadi juga di Padang, Sumatera Barat. Aksi di Padang dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa Peduli Palestina. Aksi diikuti sekitar 100 massa di depan kantor Dinas Perhubungan Sumatera Barat. Pemicu aksi mereka selain ikut peduli dengan Palestina juga karena dipicu oleh pernyataan Chloe Tong.
Baca juga: Adu Kekuatan Militer Indonesia vs Israel, Siapa Pemenangnya?
Menurut Hidayatul Fikri, Gubernur DEMA FDIK UIN Imam Bonjol Padang, yang menjadi koordinator aksi, ada tiga tuntutan yang mereka sampaikan. Pertama, mencabut izin operasional Grab di kota Padang.
Kedua, mengajak seluruh masyarakat Sumatera Barat mengunistal dan memboikot aplikasi Grab sebagai dukungan dan solidaritas terhadap warga Palestina. Dan ketiga, boikot produk-produk Israel.
Sehari sebelumnya, aksi massa serupa juga terjadi di kantor Grab Jakarta. Namun, aksi yang akan digelar oleh FAKTA tersebut dibatalkan. “Kami mendapat tekanan, sehingga kemarin kita batalkan. Tapi kita akan turun lagi Rabu depan,” ungkap Roni, Koordinator FAKTA. (*)
Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More
Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More
Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More