Ekonomi dan Bisnis

Gara-Gara Cukai, Laba Sampoerna Turun 11,7% di Kuartal III-2022

Jakarta – Hingga akhir kuartal III-2022 PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (Sampoerna), mencatatkan laba bersih sebesar Rp4,9 triliun atau turun 11,7% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. 

Penurunan laba bersih perusahaan rokok berkode emiten HMSP tersebut disebabkan karena perseroan tidak dapat meneruskan sepenuhnya beban cukai yang meningkat kepada konsumen. 

Presiden Direktur Sampoerna, Vassilis Gkatzelis, mengatakan bahwa perusahaan tengah menghadapi dinamika yang sangat menantang, utamanya didorong oleh kenaikan cukai yang tinggi dan jauh di atas angka inflasi, serta membesarnya jarak tarif cukai antar golongan.

“Pada segmen sigaret kretek mesin (SKM) Golongan 2 dengan tarif cukai 40% lebih rendah dibandingkan dengan Golongan 1, pangsa pasar dan volume penjualan produk di Golongan 1 mengalami penurunan signifikan sejak tahun 2019,” ucap Vassilis dalam public expose, 1 November 2022. 

Hal tersebut berbanding terbalik dengan meningkatnya pangsa pasar untuk produk dengan cukai dan harga lebih rendah pada Golongan 2 dan 3, dari 20% di tahun 2019 menjadi 36% pada kuartal-III tahun 2022. 

Faktor‐faktor tersebut, juga didorong dengan melemahnya daya beli perokok dewasa sebagai dampak dari pandemi, sehingga menyebabkan percepatan tren downtrading di mana perokok dewasa beralih ke produk dengan cukai dan harga yang lebih rendah. 

“Profitabilitas Sampoerna telah menunjukkan  indikasi kestabilan dan mengalami pemulihan secara bertahap, meskipun secara keseluruhan masih di bawah masa sebelum pandemi,” imbuhnya. 

Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan terus memperkuat jaringan penjualan di seluruh Indonesia, termasuk meningkatkan akses digitalisasi melalui ekosistem Sampoerna Retail Community (SRC) yang mencakup sekitar 200 ribu peritel tradisional yang tersebar di seluruh Indonesia.  

Adapun, pendapatan bersih perusahaan tercatat sebesar Rp83,4 triliun atau meningkat 15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Selain itu, perusahaan juga menyampaikan pangsa pasar Sampoerna sebesar 28% dengan total volume penjualan 65,6 miliar batang. (*) Khoirifa

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

8 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

8 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

10 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

10 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

12 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

12 hours ago