Nilai tukar rupiah. Ilustrasi. (Foto: Istimewa)
Jakarta – Rupiah diperkirakan masih dalam tekanan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Salah satunya disebabkan oleh lunturnya kepercayaan investor pada bursa saham di dalam negeri.
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra menjelaskan, indeks dolar AS makin meningkat pada pagi ini dikisaran 104,30, dibandingkan kemarin 104,10.
Selanjutnya, pasar masih mengantisipasi dampak negatif dari kebijakan kenaikan tarif Presiden Donald Trump yang akan segera diberlakukan 2 April 2025.
“Serta konflik baru di Timur Tengah juga memicu kekhawatiran pasar,” jelas Arsiton, Selasa, 25 Maret 2025.
Baca juga: IHSG Dibuka Hijau, Naik 0,78 Persen ke Level 6.209
Dari dalam negeri, tambah Ariston, kepercayaan investor terhadap bursa saham dalam negeri, turut memberikan tekanan ke rupiah.
“Pesimisme pelaku pasar terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri, terefleksi di pergerakan indeks saham BEI,” ujarnya.
Baca juga: Misbakhun: Ada Upaya Menggerus Kepercayaan di Pasar Saham?
Ariston memperkirakan rupiah akan berada dikisaran Rp16.590 per dolar AS dan berpotensi tembus Rp16.600.
“Potensi pelemahan hari ini ke arah level tertinggi di sekitar Rp16.590 per dolar AS dan mungkin potensi tembus ke atas Rp16.600, dengan potensi support di sekitar Rp16.500,” pungkas Ariston. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira… Read More
Jajaran Direksi dan Komisaris BTN berfoto bersama usai RUPS Tahunan yang diadakan di Jakarta. Direktur… Read More
Jakarta - Para pemegang saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) telah menyetujui akuisisi… Read More
Jakarta – Sejumlah bank di Indonesia menyesuaikan jadwal operasional selama libur Idulfitri 1446 H. Penyesuaian… Read More
Jakarta - PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) telah menyiapkan layanan Sapa Raya 24 jam,… Read More
Jakarta – Mudik menjelang hari raya Idulfitri merupakan bagian dari tradisi yang dilakukan oleh masyarakat… Read More