News Update

Gapensi Desak Pemerintah Realisasikan Skema KUR Kontruksi

Jakarta — Gabungan Pelaksana Konstruksi (Gapensi) meminta pemerintah segera merealisasikan skema pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di sektor konstruksi. Pasalnya, skema ini sangat penting untuk membantu pelaksana konstruksi berskala kecil yang terbebani bunga bank yang sangat tinggi.

Andi Rukman Karumpa, Sekretaris Jenderal Gapensi mengatakan, awalnya, pemerintah punya gagasan membuat skema KUR konstruksi dengan bunga yang terjangkau atau single digit. “Kalau bisa segera direalisasikan” ujar dia.

Andi menjelaskan, dengan bunga bank yang sangat tinggi saat ini, pelaksana konstruksi lokal akan susah bersaing dengan pelaksana konstruksi dari luar yang membawa dana dengan bunga bank mereka dibawa 5%. Sedangkan  disini (suku bunga) di atas 15%. “Daya saing kita melemah, utamanya yang UKM,” tambah Andi.

Menurut Andi, pemerintah tidak perlu menyediakan pagu anggaran khusus untuk menyubsidi bunga KUR konstruksi. Pemerintah cukup memasukan usaha konstruksi masuk dalam sektor usaha penerima KUR yang selama ini telah berjalan dengan beberapa bank berbunga 9%. Peluang ini semakin terbuka bagi UKM konstruksi, mengingat  serapan subsidi KUR masih sangat rendah. Adapun penyerapan anggaran subsidi bunga KUR baru tahun ini adalah sebesar Rp 1,5 triliun.

Pada 2016. pagu anggaran subsidi ditetapkan sebesar Rp10,5 triliun. Dari jumlah tersebut, papar Andi, diperkirakan penyerapannya tahun ini hanya 50% atau sekitar Rp5 triliun. “Serapan subsidi KUR disektor lain ini kan masih rendah, kalau sektor konstruksi dimasukan akan lebih atraktif serapan subsidinya,” papar Andi.

Sementara itu, realisasi penyaluran KUR sampai dengan 31 Juli 2016 mencapai sebesar Rp58,78 triliun. Jumlah itu mencapai 53,82% dari target Rp109,21 triliun. Sementara, realisasi paling besar yakni KUR mikro, mencapai Rp 39,61 triliun atau 56,65 % dari target.

Sebelumnya, Sekretaris Jendral Kementerian PUPR, Taufik Widjoyono mengungkapkan, pemerintah tengah berupaya memikirkan peningkatan pagu untuk KUR jasa konstruksi ini. Dia mengharapkan nantinya asosiasi jasa konstruksi bisa menjadi partner pemerintah untuk menjamin penyaluran KUR plus ini tepat sasaran.(*)

Apriyani

Recent Posts

Evelyn Halim, Dirut SG Finance, Raih Penghargaan Top CEO 2024

Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More

43 mins ago

Bos Sompo Insurance Ungkap Tantangan Industri Asuransi Sepanjang 2024

Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More

2 hours ago

BSI: Keuangan Syariah Nasional Berpotensi Tembus Rp3.430 Triliun di 2025

Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More

2 hours ago

Begini Respons Sompo Insurance soal Program Asuransi Wajib TPL

Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More

3 hours ago

BCA Salurkan Kredit Sindikasi ke Jasa Marga, Dukung Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban

Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More

4 hours ago

Genap Berusia 27 Tahun, Ini Sederet Pencapaian KSEI di Pasar Modal 2024

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More

4 hours ago