Jakarta – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan bahwa BPD (Bank Pembangunan Daerah) dan BPR (Bank Perkreditan Rakyat) memiliki peran vital dalam membantu memulihkan perekonomian masyarakat dan daerah dalam menangani dampak ekonomi dari wabah Covid-19.
Menurutnya, semua elemen perekonomian di daerah harus turut berpartisipasi aktif agar tercipta inovasi dalam menangani dampak ekonomi dari wabah Covid-19.
“Ada BUMD, ada pemerintah, ada rakyat. Kalau ini bisa berputar, maka ada inovasi dan barokah dalam bisnis,” ujarnya pada acara Webinar dan E-Awarding TOP BUMD 2020 Infobank melalui media virtual, di Jakarta, Rabu, 6 Mei 2020.
Ia menjelaskan bahwa dengan sinergi ketiganya, maka fungsi sosial dari ketiganya dapat terlaksana. Ia pun memberikan contoh terkait bagaimana hotel-hotel milik BUMD dapat berkontribusi nyata saat mengalami penurunan pendapatan drastis akibat wabah Covid-19.
“Seperti kemarin, saat hotel-hotel milik BUMD sepi pengunjung akibat dampak Covid-19, itu para tenaga medis yang terkonfirmasi positif Covid-19 akhirnya bisa masuk ke hotel BUMD kami,” katanya.
Ia pun menjelaskan pentingnya peran BPD dan BPR di Jawa Tengah dalam membantu pemerintah untuk memberikan pelatihan kepada para warga yang telah pulang kampung akibat usahanya “tersapu” wabah Covid-19.
“Kami menyadari bahwa banyak masyarakat kami yang telah pulang ke daerahnya, dan ketika kami tanyai apakah mau balik lagi ke kota, mereka rata-rata bilang belum tahu. Nah, ini kan harus diberikan perhatian khusus yang begini supaya di daerah mereka tetap bisa survive,” tegasnya.
Ia pun merencanakan tiga langkah strategis untuk mengatasi persoalan ini. Pertama, mengukur keahlian dan minat para warga yang telah pulang kampung untuk mengetahui apa minat dan keahlian mereka. Dengan demikian, program pelatihan dapat diberikan agar minatnya dapat terpenuhi dengan keahlian, sehingga mereka tidak perlu lagi balik ke kota.
Kedua, memberikan bantuan modal kepada mereka bila mereka kekurangan modal. Dan ketiga, membantu membangun jaringan usaha bagi para warga tersebut agar mereka dapat menjalankan usahanya dari daerah dengan mudah dan optimal. Pada langkah kedua dan ketiga lah peran BPD dan BPR menjadi penting untuk meningkatkan perekonomian derah setelah wabah Covid-19.
“Apa keahlian dia, apa minatnya agar mereka tidak balik lagi ke kota. Jadi, selama tiga bulan pemerintah akan memfasilitasi pelatihan, sehingga mereka bisa survive. Nah, ketika mereka tidak punya uang, peran BPD BPR jadi penting. Lalu ada juga soal jaringan bisnis, dimana mereka ini dapat dibantu dihubungkan satu sama lain dan ini BPD memiliki peran penting, seperti untuk yang di sektor pertanian, perikanan, dan lainnya,” ucapnya. (*) Steven
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More