Jakarta – Jenius, bank digital dari SMBC Indonesia, berkolaborasi dengan Wise Platform dalam menghadirkan layanan transaksi lintas negara (cross border payment) lebih cepat, terjangkau, dan transaparan bagi pengguna di Indonesia.
Febri Rusli, Digital Banking Product & Innovations Head SMBC Indonesia mengatakan, kolaborasi Jenius dan Wise Platform ini untuk menjawab kebutuhan masyarakat dalam bertransaksi internasional. Berdasarkan insight dari sejumlah nasabah Jenius, mereka masih dihadapkan sejumlah tantangan dalam transaksi tersebut.
“Kita minta feedback ke nasabah. Kekurangan apa nih? insight-nya, kalau ngomongin mata uang asing, kalau mau transfer-transfer mahal, rasio switch-nya. Terus, lama nyampainya, bisa sampai 2 hari,” jelas Febri dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, 10 Juli 2025.
Baca juga: Jenius Optimistis Bisnis Kartu Kredit Tetap Tumbuh di Tengah Lesunya Daya Beli
Febri juga menyebutkan sejumlah kendala lain yang selama ini disampaikan oleh pengguna saat melakukan transaksi uang internasional adalah biaya yang tak transparan dan keterbatasan waktu akses transaksi.
“Kadang-kadang butuh transfernya malam, di atas jam 3. Ini lho problem-problem pengguna Jenius itu. Akhirnya, siapa yang kita bisa ajak untuk solving these solutions? Ketemulah sama Wise Platform,” jelasnya.
Dengan Wise Platform, kata Febri, nasabah Jenius bisa memanfaatkan layanan transfer internasional tanpa dibatasi waktu. Kapan saja bisa dilakukan. Sedangkan transaksi bisa dalam berbagai mata uang, termasuk dolar AS (USD), euro (EUR), poundsterling Inggris (GBP), dolar Singapura (SGD), dolar Australia (AUD), dan dolar Hong Kong (HKD).
“Proses transfernya sat-set, real time, dan harganya terjangkau. Banyak pelajar Indonesia yang mau kirim-kirim uang ke temannya. Ini bisa ngebantu,” ujarnya.
Berdasarkan data internal Jenius, terdapat tiga mata uang dengan volume transaksi tertinggi untuk pengiriman valas di Jenius pada 2024. Pertama, ada dolar AS dengan kontribusi 58 persen. Lalu, ada dolar Singapura (10 persen), dan euro (8,5 persen).
“Untuk kirim uang, itu paling atas US dolar. Kita cek, banyak yang kirim bayar sekolah. Bayar sekolah anaknya di US. Jadi, makanya tren (transaksi) di US tinggi,” jelasnya.
Sementara, Erma Epryani, Commercial Lead Wise Platform Indonesia mengatakan, pihaknya membangun infrastruktur pembayaran yang memungkinkan pengiriman uang lintas negara tanpa perantara, sehingga menjadi lebih cepat, biaya lebih murah, dan transparan.
“Sekitar 65 persen transfer internasional melalui Wise, prosesnya kurang dari 20 detik,” klaim Erma.
Lebih jauh dia menjelaskan, Wise Platform memiliki jaringan mitra bank lokal di berbagai negara. Dengan kemitraan tersebut, Wise Platform bisa menekan biaya transfer internasional.
“Jadi bisa langsung mengirim uang dengan lebih cepat dan biaya lebih murah ke rekening di negara tujuan,” jelasnya.
Baca juga: Bukti Nyata QRIS Makin Kuat dan Mendunia
Ketika ditanya mengenai target transaksi internasional kerja sama dari Jenius, Erma enggan membeberkan detailnya. Hanya saja, menurutnya potensi transaksi internasional di Tanah Air cukup menjanjikan. Sebab selain retail, sejumlah pelaku bisnis juga melakukan transaksi internasional lewat Wise Platform.
“Pengiriman uangnya macem-macem ya. Kalau di Indonesia, biasanya sih orang tua kirim uang anaknya yang sekolah di luar negeri, hospital bill. Tapi ada juga pembayaran supplier (nasabah pebisnis),” jelasnya.
Saat ini, Wise Platform telah bekerja sama dengan sejumlah pelaku industri keuangan Indonesia. Selain dengan Jenius, mereka juga sudah bekerja sama dengan Flip dan Bank Mandiri.
Ke depan, tak menutup kemungkinan Wise Platform akan berkolaborasi dengan pelaku jasa keuangan lainnya di Tanah Air.
“Kita sudah ada rencana ekspansi di Indonesia, rencana ada (kerja sama dengan bank, fintech atau e-commerce),” tutupnya. (*)
Poin Penting IPCM bagikan dividen interim tahun buku 2025 sebesar Rp4,40 per saham atau total… Read More
Poin Penting TKD hingga November 2025 terealisasi Rp795,6 triliun atau 91,5 persen dari pagu APBN,… Read More
Poin Penting RUPSLB GPSO menyetujui perubahan susunan direksi dan dewan komisaris, termasuk pengunduran diri empat… Read More
Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri pada 19 Desember 2025 resmi mengangkat Zulkifli Zaini sebagai Komisaris… Read More
Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri (BMRI) 19 Desember 2025 memutuskan perombakan jajaran dewan komisaris, sementara… Read More
Poin Penting Pemerintah menyalurkan Rp268 miliar ke Aceh, Sumut, dan Sumbar untuk 3 provinsi dan… Read More