Ekonomi dan Bisnis

Gandeng Wika dan PTPP, Sarinah Bangun Proyek Komersial 41 Lantai

Jakarta – PT Sarinah (Persero) segera membangun komplek komersil di atas lahan milik perseroan di jalan MH Thamrin, Jakarta. Dalam membangun dan mengembangkan proyek setinggi 41 lantai tersebut, Sarinah menggandeng dua BUMN Jasa Konstruksi, yakni PT Wijaya Karya (WIKA) dan PT Pembangunan Perumahan (PP).

Kolaborasi tiga BUMN ini diresmikan dengan penandatanganan joint venture oleh Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa, Direktur Utama PP Lukman Hidayat, dan Direktur Utama Wika Tumiyana di Kementerian BUMN Jakarta, Jumat 8 Februari 2019.

“Porsi terbesar dipegang Sarinah sebagai pemilik lahan. Sarinah 55% dan 45% lainnya dipegang Wika dan PP,” ujar Dirut Wika Tumiyana.

GNP Sugiarta Yasa memaparkan, pembangunan dua tower di lokasi strategis ini ditargetkan bisa meningkatkan brand image Sarinah yang dulu pernah menjadi ikon. Sepanjang 2019, ia mengaku perseroan akan melakukan berbagai pembangunan. Selain di Jakarta, pengembangan bisnis lewat optimalisasi aset juga akan dilakukan pada aset Sarinah di Surabaya, Malang, dan Semarang. Perseroan pun menganggarkan belanja modal sebesar Rp800 miliar untuk tahun ini.

Proyek komplek komersil di Thamrin sendiri diproyeksi menelan investasi tak kurang dari Rp1,8 triliun. Gedung setinggi 146 meter tersebut kan dibangun dengan fasad yang mengedepankan ciri khas Indonesia.
Pembangunan rencananya akan dimulai dengan groundbreaking pada Maret 2018. Proses pembangunan komplek komersial ini diprediksi memakan waktu 16 bulan. Ngurah optimis pembangunan gedung tersebut mampu mendongkrak kinerja Sarinah.
“Dari segi aset saja, dengan terbangunnya tower ini, kami harapkan aset Sarina bisa meningkat empat kali lipat dari yang sekarang (2018) sekitar Rp400 miliar,” imbuhnya.

Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan, dan Pariwisata (ELKP) Kementerian BUMN Edwin Hidayat mengatakan bahwa walaupun Sarinah akan membangun komplek modern, namun tidak boleh menghilangkan kesannya sebagai warisan bangsa.

“Sinergi antarBUMN seperti ini akan memudahkan Sarinah. Dengan sinergi BUMN kita bisa membangun ekosistem yang lebih baik,” tutur Edwin.

Sarinah memiliki tiga lini bisnis, yakni ritel, properti, dan trading, namun bisnis trading dan properti Sarinah saat ini lebih unggul. Sarinah dikenal sebagai BUMN ritel yang fokus menjajakan produk-produk khas Nusantara.

“Untuk itu, ritel harus yang terdepan. Secara finansial, Sarinah tercukupi dengan properti dan trading. Tapi, fokusnya di ritel harus dikembangkan. Karena retail Sarinah ini berbeda dengan retail-retail lain. Retailnya yang memang benuansa Indonesia,” pungkas Edwin.(Ari A)

Risca Vilana

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

2 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

3 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

3 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

4 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

4 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

7 hours ago