News Update

Gandeng PSF, HSBC Edukasi Istri Nelayan di Wakatobi

Jakarta – The Hongkong Shanghai Bangking and Corporateion Limited (HSBC) bekerja sama dengan Putera Sampoerna Foundation (PSF) dan Sampoerna University menyelenggarakan Lokakarya dan edukasi keuangan untuk istri nelayan di Wakatobi, Sulawesi Selatan.

Sekitar 100 peserta diberikan edukasi dan pelatihan dasar mengenai cara mengelola keuangan keluarga.

Pemberdayaan wanita lewat edukasi keuangan memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mengingat, wanita memiliki posisi strategis dalam mengatur keuangan di sektor yang paling mikro, yaitu keluarga.

Berdasarkan riset Bloom et al (2016) diungkapkan bahwa dibandingkan dengan pria, perempuan cenderung menginvestasikan pendapatan keluarga untuk pendidikan dan masa depan anak-anaknya.

Nuni Sutyoko, Head of Corporate Sustainability HSBC Indonesia menjelaskan, pemahaman dan inklusi keuangan, terutama lewat wanita, memiliki peranan penting dalam mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Lewat pelatihan keuangan ini, kami berharap bahwa wanita, khususnya istri nelayan lokal di Wakatobi, dapat memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam manajemen keuangan personal dan keluarga, sehingga mampu meningkatkan perilaku menabung untuk masa depan,” ujar Nuni di Jakarta, Kamis, 23 November 2017.

Lebih dari itu, lanjut Nuni, setelah mendapatkan pembelajaran, pihaknya juga berharap nantinya para istri nelayan dapat terinspirasi untuk memulai sebuah usaha sederhana yang dapat menjadi tambahan pemasukan untuk keluarga.

“Perikanan dan kelautan merupakan sektor unggulan daerah kabupaten Wakatobi, selain pariwisata. Karenanya, komunitas nelayan lokal menjadi salah satu sasaran utama program edukasi keuangan yang kami lakukan. Kami berharap inisiatif ini akan membantu pemberdayaan masyarakat selain juga berkontribusi pada percepatan ekonomi,” jelas Nuni.

Wahyoe Soedarmono selaku Project Manager Program Kerjasama HSBC-PSF sekaligus ekonom dari Sampoerna University menjelaskan, dalam setiap program edukasi keuangan yang dijalankan, sangat penting memastikan metode dan materi yang diajarkan relevan dengan kondisi dan kebutuhan peserta. Edukasi keuangan kali ini menggunakan pendekatan interaktif.

“Harapannya, ibu-ibu rumah tangga dari para nelayan dapat mengurangi perilaku konsumtif, serta meningkatkan perilaku produktif lewat menabung untuk masa depan,” ujar Wahyoe. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Begini Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Tahun Depan

Jakarta - Pemerintah Indonesia menargetkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi agar bisa menghindari middle income trap.… Read More

22 mins ago

IHSG Sesi I Ditutup pada Zona Hijau ke Level 7.199

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (22/11) ditutup… Read More

1 hour ago

Maya Watono Resmi Diangkat jadi Dirut InJourney

Jakarta – Maya Watono resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama (Dirut) Holding BUMN sektor aviasi dan… Read More

1 hour ago

Dorong Pelaku UMKM Naik Kelas, BRI Telah Salurkan KUR Rp158,6 T per Oktober 2024

Jakarta - PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp158,60… Read More

3 hours ago

OJK Panggil dan Awasi Ketat KoinP2P, Ini Alasannya

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan tegas melaksanakan langkah-langkah pengawasan secara ketat terhadap PT… Read More

4 hours ago

149 Saham Hijau, IHSG Dibuka Menguat 0,48 Persen

Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (22/11) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More

4 hours ago