Ekonomi dan Bisnis

Gandeng Genting Oil, Pupuk Kaltim Pastikan Pasokan Gas Aman 17 Tahun ke Depan

Jakarta – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) bersama dengan Genting Oil Kasuri Pte. Ltd. (GOKPL) melakukan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Gas Bumi (PJBG) pada hari ini (20/9) di Bali Nusa Dua Convention Center.

Penandatanganan perjanjian tersebut bertujuan untuk memastikan ketersediaan suplai gas bagi proyek pembangunan pabrik amonia urea kawasan industri pupuk Fakfak, Papua Barat yang diperkirakan akan beroperasi pada kuartal IV-2027 dengan durasi pasokan selama 17 tahun ke depan.

Direktur Utama Pupuk Kaltim, Budi Wahju Soesilo, mengatakan bahwa, selain sebagai wujud komitmen Pupuk Kaltim untuk mendukung ketahanan pangan nasional, keseluruhan tujuan dari pengembangan strategis ini tidak lain juga untuk meningkatkan taraf kesejahteraan sosial-ekonomi di wilayah timur Indonesia.

Baca juga: Cara Pupuk Kaltim Optimalkan Empat Pilar SDGs

“Niscaya, seluruh rangkaian pembangunan proyek strategis nasional ini dapat berjalan dengan progresif dan nantinya dapat berkontribusi pada perekonomian nasional
Indonesia jika sudah beroperasi penuh,” ucap Budi dalam keterangan resmi, 20 September 2023.

Nantinya, proyek pembangunan kawasan industri pupuk Fakfak, Papua Barat ini akan mampu memproduksi pupuk urea sebesar 1,15 juta ton per tahun dan amonia sebesar 825 ribu ton per tahun, sebagai salah satu proyek dalam pengembangan Fase kedua pertumbuhan Pupuk Kaltim.

Di samping itu, General Manager Genting Oil Kasuri Pte. Ltd., Ngakan Ketut Nurcahya Sentanu, menambahkan bahwa, melalui kerja sama tersebut, komponen-komponen dalam negeri dapat saling bahu-membahu dalam meningkatkan kesejahteraan nasional secara mandiri.

“Ke depannya, kami berharap bahan baku gas yang sudah terjamin ketersediaannya ini dapat menjadi bekal bagi Pupuk Kaltim untuk meneruskan pembangunan proyek kawasan industri pupuk Fakfak, Papua Barat hingga selesai,” ujar Ngakan dalam kesempatan yang sama.

Kawasan industri pupuk tersebut diperkirakan akan memiliki total nilai investasi mencapai lebih dari USD1 miliar, dimana nantinya pembangunan proyek tersebut dapat membuka potensi pendapatan negara dari pajak penghasilan perorangan sekitar Rp20 miliar per tahun.

Baca juga: Gak Usah Panik, Stok Gas LPG 3 Kg Dipastikan Aman

Serta mampu berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi domestik melalui porsi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dapat mencapai nilai Rp10 triliun, dan sumbangsih pendapatan daerah senilai Rp15 miliar per tahun.

Adapun, tahap penandatanganan PJBG tersebut merupakan kelanjutan dari proses negosiasi jual beli gas yang dimulai dengan penandatanganan Head of Agreement (HoA) pada 8 Februari 2023 lalu di Surabaya. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

STAR Asset Management: Sektor Perbankan jadi Peluang Emas di Tengah Koreksi Pasar Saham

Jakarta – STAR Asset Management (STAR AM) mengajak investor memanfaatkan peluang saat ini untuk berinvestasi… Read More

5 mins ago

BNI Sumbang Rp77 Triliun ke Penerimaan Negara dalam 5 Tahun

Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More

9 hours ago

BI Gratiskan Biaya MDR QRIS untuk Transaksi hingga Rp500 Ribu, Ini Respons AstraPay

Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More

10 hours ago

AstraPay Bidik 16,5 Juta Pengguna di 2025, Begini Strateginya

Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More

10 hours ago

Askrindo Dukung Gerakan Anak Sehat Indonesia di Labuan Bajo

Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More

10 hours ago

Presiden Prabowo Dianugerahi Tanda Kehormatan Tertinggi El Sol del Perú, Ini Maknanya

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More

12 hours ago