Jakarta – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank terus berkolaborasi antar lembaga untuk meningkatkan kinerja ekspor. Salah satunya dengan menggandeng PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (bank bjb) untuk bekerja sama melakukan Penjaminan Kredit.
Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan oleh Direktur Eksekutif LPEI, Rijani Tirtoso dan Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi di Kantor Pusat LPEI, akhir pekan lalu.
Sebelumnya kedua institusi telah menjalin kerja sama terkait dengan cash management system. Kerja sama antara LPEI dan bank bjb ini merupakan implementasi regulasi yang diamanatkan kepada LPEI dalam Undang-Undang Nomor 2 tahun 2009 pasal 7C yaitu Penjaminan bagi Bank yang menjadi mitra penyediaan pembiayaan transaksi ekspor yang telah diberikan kepada eksportir Indonesia.
“Kami mengapresiasi dukungan bank bjb terhadap program Pemerintah untuk meningkatkan ekspor nasional melalui kerja sama penjaminan kredit ini. Peran kami sebagai Credit Enhancer juga akan semakin optimal dan terakselerasi dengan kerja sama penjaminan kredit dengan bank bjb. Dengan begitu, eksportir juga akan semakin leluasa untuk mendapatkan akses pembiayaan dan mengembangkan kapasitas bisnisnya,” ujar Direktur Eksekutif LPEI, Rijani Tirtoso pada keterangannya, 28 Maret 2022.
Kerja sama Penjaminan Kredit antara LPEI dan bank bjb merupakan mandat regulasi dan turut memperkuat sinergi antara kedua belah pihak yang sudah berjalan sebelumnya. Melalui fasilitas ini nantinya LPEI akan memberikan penjaminan terhadap kredit dari nasabah bank bjb (eksportir) yang telah memenuhi syarat. LPEI optimis kerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) terbesar di Indonesia ini akan turut membantu memperluas akses pembiayaan ekspor.
Dengan demikian, LPEI juga mengedepankan perannya yaitu “fill the market gap” , melengkapi fasilitas pembiayaan. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.15/POJK.03/2018;
POJK No.40/POJK.03/2019; dan SEOJK No.11/SEOJK.03/2018 bahwa LPEI sebagai lembaga yang memiliki sovereign status dapat memberikan penjaminan bagi bank dengan pembobotan aset tertimbang menurut risiko (ATMR) sebesar 0%, aset yang dijamin memiliki kualitas lancar dan pengecualian perhitungan batas maksimum pemberian kredit (BMPK) atau batas maksimum penyaluran dana (BMPD).
Di sisi lain, Yuddy Renaldi, Direktur Utama bank bjb menyampaikan apresiasi kepada LPEI, “Dengan perhitungan pembobotan ATMR sebesar 0%, maka kerja sama dengan LPEI sangat bermanfaat bagi bank bjb untuk medungkung ekspor di kawasan Jawa Barat dan sekitarnya,” ujarnya.
Dukungan fasilitas penjaminan kredit baik dalam bentuk modal kerja maupun investasi juga merupakan bentuk nyata dukungan LPEI terhadap program dan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kinerja ekspor nasional agar semakin membaik. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More
Jakarta – Jalur keagenan masih menjadi tumpuan bagi perusahan asuransi jiwa dalam memberikan kontribusi positif terhadap… Read More
Jakarta - Salah satu yang tengah ramai dibincangkan di kalangan industri perbankan global adalah artificial… Read More
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi (tengah) memberikan paparan didampingi Direktur Teknologi Informasi Bank Mandiri… Read More
Jakarta – Digitalisasi menjadi pendorong utama transformasi dalam dunia bisnis moderen. Melalui digitalisasi, perusahaan dapat meningkatkan… Read More
Jakarta - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bersama Bank Indonesia (BI) menggelar acara The 6th… Read More