Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada sore hari ini (31/8) gagal menyentuh level 7.000 dan ditutup terkoreksi ke zona merah pada level 6.953 atau anjlok 0,19 persen dari dibuka pada level 6.966 pada pembukaan perdagangan hari ini.
Pilarmas Investindo Sekuritas, melihat bahwa pelemahan IHSG hari ini dipengaruhi oleh Biro Statistik Nasional China yang merilis kenaikan PMI Composite pada bulan Agustus 2023 yang berada di level 51,3 setelah pada bulan sebelumnya yang menyentuh level terendah selama 7 bulan sebesar 51,1.
“Namun, PMI Non Manufacturing China tercatat mengalami penurunan dari bulan sebelumnya di level 51,5 menjadi 51 pada bulan Agustus 2023, ini merupakan penurunan terendah selama 8 bulan,” tulis manajemen dalam closing review di Jakarta, 31 Agustus 2023.
Selain itu, PMI Manufacturing China pada bulan Agustus 2023 tercatat berada di level 49,7 naik dari bulan sebelumnya sebesar 49,3, meskipun mengalami kenaikkan, PMI Manufacturing masih belum bisa berada di atas level 50 atau level ekspansi yang artinya aktivitas manufaktur di China masih belum maksimal.
Berdasarkan statistik RTI Business tercatat sebanyak 335 saham terkoreksi, 190 saham menguat, dan 227 saham tetap tidak berubah. Sebanyak 28,57 miliar saham diperdagangkan dengan 1,24 juta kali frekuensi perpindahan tangan, serta total nilai transaksi mencapai Rp14,27 triliun.
Baca juga: IHSG Masih Berpeluang Capai 7.000, Tapi Perlu Didukung Hal Ini
Kemudian, seluruh indeks juga kompak mengalami pelemahan, seperti IDX30 melemah 0,10 persen menjadi 499,64, LQ45 melemah 0,17 persen menjadi 962,25, JII melemah 1,12 persen menjadi 556,17, dan SRI-KEHATI melemah 0,33 persen menjadi 443,95.
Meski begitu, hanya dua sektor yang mengalami penguatan, diantaranya adalah sektor teknologi menguat 0,74 persen dan sektor keuangan menguat 0,61 persen.
Kemudian, sektor lainnya mengalami pelemahan, diantaranya adalah sektor kesehatan melemah 1,66 persen, sektor infrastruktur melemah 1,19 persen, sektor siklikal melemah 1,08 persen, sektor bahan baku melemah 0,90 persen, sektor energi melemah 0,72 persen, sektor properti melemah 0,69 persen, sektor industrial melemah 0,27 persen, sektor transportasi melemah 0,26 persen, dan sektor non-siklikal melemah 0,16 persen.
Sederet saham top gainers diantaranya adalah PT Victoria Insurance Tbk (VINS), PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI), dan PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO). Sedangkan saham top losers adalah PT Aman Agrindo Tbk (PTMP), PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA), dan PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS).
Adapun, tiga saham teratas yang paling sering diperdagangkan, yaitu PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT MPX Logistics International Tbk (MPXL), dan PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS). (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More
Jakarta – KB Bank menjalin kemitraan dengan PT Tripatra Engineers and Constructors (Tripatra) melalui program… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Kamis, 19 Desember 2024, kembali… Read More
Jakarta - Per 1 Januari 2025, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewajibkan seluruh perusahaan asuransi dan… Read More
Jakarta – Meski dikabarkan mengalami serangan ramsomware, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) memastikan saat ini data… Read More