Perbankan

Gabung PCAF, BTN Target Nol Emisi Karbon dari Pembiayaan di 2060

Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) resmi bergabung dengan Partnership for Carbon Accounting Financials (PCAF). Langkah ini menegaskan komitmen BTN mendukung Indonesia mencapai target net zero emissions pada 2060.

Direktur Risk Management BTN, Setiyo Wibowo mengatakan, bergabungnya BTN ke PCAF akan memperkuat transparansi dan akuntabilitas dalam pelaporan financed emissions atau emisi karbon yang ditimbulkan dari aktivitas pembiayaan. 

“Kami berkomitmen mendukung transisi Indonesia menuju ekonomi berkelanjutan. Inisiatif ini kami umumkan pada Hari Ozon Internasional sebagai bagian dari upaya kolektif untuk menjaga atmosfer bumi,” ujar Setiyo dalam keterangannya, Selasa, 16 September 2025. 

Baca juga: OJK Konfirmasi Bank Lain Ajukan Spin-Off UUS, Menyusul BTN dan CIMB Niaga

Ia menjelaskan, PCAF mengembangkan Strategic Framework for Paris Alignment, kerangka kerja yang membantu lembaga keuangan memahami proses menuju net zero emisi pada 2050 sesuai Paris Agreement.

Dengan bergabungnya BTN, langkah perseroan menuju target net zero financed emissions 2060 menjadi semakin terarah.

“BTN meyakini bahwa pembiayaan yang bertanggung jawab, dipadukan dengan pelaporan yang transparan, merupakan kunci untuk menuju target net zero financed emissions 2060,” jelas Setiyo.

Fokus pada Pembiayaan Rendah Emisi

Menurutnya, BTN akan mengarahkan strategi pembiayaannya pada sektor rendah emisi, khususnya perumahan rendah emisi yang selaras dengan fokus utama BTN dalam implementasi ESG.

Baca juga: DPK Tumbuh di Atas Industri, BTN Mampu Jaga Biaya Dana pada Semester I 2025

Adapun PCAF merupakan kolaborasi global antarlembaga keuangan yang bertujuan untuk memfasilitasi penilaian dan pengungkapan secara terstandarisasi atas emisi gas rumah kaca (GRK) yang muncul dari kegiatan pinjaman dan investasi. 

Sejak diluncurkan pada 2019 hingga saat ini, telah ada lebih dari 600 lembaga keuangan dari enam benua telah bergabung, dengan pertumbuhan pesat di Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa, Afrika, dan Asia-Pasifik. (*)

Editor: Yulian Saputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

28 mins ago

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI, Bukti Peran Strategis dalam Stabilitas Ekonomi RI

Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More

38 mins ago

Segini Kekayaan Menhut Raja Juli Antoni yang Diminta Mundur Anggota DPR

Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More

56 mins ago

DJP Tunjuk Roblox dan 4 Perusahaan Digital Jadi Pemungut PPN, Ini Rinciannya

Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More

60 mins ago

ASII Gairahkan Pasar Otomotif Nasional Lewat Astra Auto Fest 2025

Poin Penting ASII membuka Astra Auto Fest 2025 di BSD sebagai upaya mendorong pasar otomotif… Read More

2 hours ago

BEI Tekankan Kolaborasi dan Tanggung Jawab Bersama Bangun Masa Depan Hijau

Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More

2 hours ago