Didukung oleh inovasi layanan digital, FWD Life Indonesia melalui lini bisnis Corporate Care menghadirkan empat program asuransi kumpulan untuk karyawan aktif. Ria Martati.
Jakarta– FWD Life Indonesia hari ini meluncurkan lini bisnis baru, Corporate Care, yang menyediakan program asuransi kumpulan berbasis digital.
Corporate Care dirancang untuk membantu perusahaan dalam memberikan perlindungan asuransi yang fleksibel bagi karyawan dan keluarganya.
“FWD Life Indonesia dengan bangga memperkenalkan Corporate Care. Kami menamakan lini bisnis employee benefit ini dengan nama Corporate Care sebagai wujud komitmen perusahaan dalam menyediakan solusi yang sesuai dengan kebutuhan karyawan dan keluarganya,” kata Rudi Kamdani, Presiden Direktur FWD Life Indonesia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, 26 Agustus 2015.
Peluncuran Corporate Care diharapkan dapat mendorong pencapaian FWD Life untuk menjangkau satu juta jiwa di Indonesia pada 2017.
Corporate Care menawarkan empat program asuransi kumpulan, yaitu, BEBAS HIDUP, program asuransi kumpulan jiwa berjangka (Group Term Life); BEBAS KARYA, program asuransi kumpulan untuk perlindungan kecelakaan (Group Personal Accident);
BEBAS DANA, program asuransi kumpulan rawat inap dengan premi kompetitif sebagai top-up dari BPJS Kesehatan (Group Inpatient); dan BEBAS SEHAT, program asuransi kumpulan kesehatan yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi atau Perusahaan (Group Medical).
Peluncuran Corporate Care ini ditandai dengan diselenggarakannya pertemuan para praktisi Human Resource (HR) yang dihadiri oleh 65 praktisi HR senior, baik dari perusahaan lokal maupun multinasional dan juga pertemuan dengan 30 praktisi dari perusahaan-perusahaan pialang asuransi di Jakarta.
Sementara itu Plt Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indoneisa (AAJI), Togar Pasaribu menjelaskan langkah yang dilakukan oleh FWD Life Indonesia ini merupakan cara yang efektif untuk memberikan transparansi Perusahaan terhadap karyawannya. “Setiap perusahaan asuransi harus lebih jeli dalam menangkap kebutuhan nasabahnya, dengan demikian diperlukan inovasi produk didukung fundamental bisnis yang kuat sehingga Perusahan dapat terus bertahan terutama kesiapan menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN”, tegas Togar
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More