Ilustrasi: Pergerakan harga saham. (Foto: Istimewa)
Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut fundamental perusahaan-perusahaan tercatat masih kuat yang sejalan dengan fundamental ekonomi Indonesia. Hal itu tercermin dari pertumbuhan laba bersih perusahaan tercatat sebesar 19,32 persen pada 2024.
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, mengatakan pencapain kinerja positif emiten BEI itu juga terlihat dari pertumbuhan pendapatan sebesar 3,24 persen, lalu ekuitas naik 7,91 persen, dan aset meningkat 6,31 persen.
“Dari data tersebut menunjukkan bahwa tahun 2024 kemarin perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia secara agregat masih membukukan pertumbuhan yang baik,” ucap Jeffrey kepada media di Jakarta, 9 April 2025.
Baca juga: Saham Bank Jumbo “Babak Belur”, OJK Bilang Begini
Jeffrey menjelaskan data tersebut berasal dari 738 perusahaan tercatat yang telah melaporkan kinerja keuangan tahunannya. Sebanyak 703 laporan keuangan perusahaan dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sementara 35 perusahaan sisanya merupakan emiten baru yang tercatat di BEI.
“Sampai dengan kemarin paling tidak ada 738 perusahaan yang menyampaikan laporan. Dari 738 perusahaan itu ada 703 yang bisa dibandingkan dengan laporan keuangan tahun sebelumnya. Artinya 35 itu mungkin adalah perusahaan tercatat baru yang tahun lalu belum menyampaikan laporan keuangan,” imbuhnya.
Baca juga: Dana Asing Kabur Rp3,69 T Saat IHSG Longsor, 5 Saham Ini Paling Banyak Dilego
Jeffrey berharap resiliensi tersebut bakal tetap terjaga dan mampu mendorong hasil laporan keuangan yang positif pada tahun ini.
“Sehingga pada giliran yang nanti akan bisa memberikan benefit bagi para pemegang saham, baik dalam bentuk dividen yang lebih baik maupun dari capital gain yang lebih baik,” tutup Jeffrey. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Presiden Prabowo memerintahkan penertiban PBPH bermasalah, termasuk verifikasi, audit, dan pencabutan izin perusahaan… Read More
Poin Penting Garudafood dan Pemkab Gorontalo menandatangani MoU untuk pengembangan pertanian kacang tanah Rachmat Gobel… Read More
Poin Penting Pemerintah memperluas relaksasi KUR bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumatra Utara, dan… Read More
Poin Penting BRI rebranding jadi bank universal disertai transformasi bisnis dan budaya kerja. UMKM tetap… Read More
Poin Penting OJK resmi mencabut izin usaha BPR Bumi Pendawa Raharja di Cianjur karena bank… Read More
Poin Penting BSI siapkan uang tunai Rp15,49 triliun untuk memenuhi kebutuhan transaksi nasabah selama periode… Read More