Jakarta – Para ekonom memandang arah suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) masih akan ditahan pada level 5% dengan mempertimbangkan beberapa aspek fundamental ekonomi yang masih terjaga stabil.
Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Ryan Kiryanto menjelaskan, kondisi inflasi yang terjaga, cadangan devisa yang terjaga serta neraca dagang yang mencatatkan surplus.
“Pertimbangan lainnya adalah untuk menjaga kestabilan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, terutama dollar AS, di tengah faktor eksternal yakni trade war, Brexit, risiko geopolitik yang masih belum kondusif terhadap perekonomian Indonesia,” jelas Ryan kepada infobanknews di Jakarta, Kamis 21 November 2019.
Menurutnya BI sudah sangat ahead the curve dan sudah saatnya BI “menahan diri” untuk cooling down dulu dengan tidak lagi menurunkan suku bunga acuannya karena efek penurunan BI 7-day Reverse Repo Rate yang sebelumnya.
Sejalan dengan pendapat tersebut, Ekonom PT Bank Permata, Josua Pardede memandang setelah memangkas bunga acuan sebesar 100 basis poin sejak Juli lalu, suku bunga acuan saat ini masih konsisten dalam menjangkar ekspektasi inflasi serta mendorong stabilitas nilai tukar rupiah.
“Suku bunga saat ini juga diperkirakan akan tetap membuat asset keuangan rupiah tetap atraktif mempertimbangkan ekspektasi pelaku pasar,” tambah Josua.
Sebagai informasi, pada RDG BI periode Oktober yang lalu, BI kembali menurunkan BI7-DRR sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5% sehingga sejak sepanjang 2019, BI telah menurunkan suku bunga acuan sebanyak 4 kali berturut atau mencapai 100 bps dari tahun lalu yang mencapai 6%. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More
Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More
Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More
Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Kamis (14/11).… Read More