Jakarta – Guna mendorong pertumbuhan bisnis dan kemajuan masyarakat dalam dunia digital, Fujitsu Indonesia siap menciptakan solusi transformasi digital. Dalam menciptakan transformasi digital perusahaan tetap mengedepankan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai penggerak teknologi.
Managing Director Fujitsu Indonesia, Odi Handoko mengatakan, dengan mengusung tema “Digital Co-Creation” dalam Fujitsu Asia Conference 2018, perkembangan teknologi diyakini menjadi peluang untuk membangun era baru dalam dunia bisnis yang mengkolaborasikan teknologi dengan manusia.
“Hal ini sejalan dengan visi Human Centric Innovation yang melekat pada tema Digital Co-Creation,” ujar Odi dalam keterangannya, Kamis, 25 Januari 2018.
Dia mengatakan, berdasarkan studi Oxford University pada 2013 lalu, menyebutkan setidaknya 47 persen pekerjaan di Amerika Serikat (AS), digantikan oleh Artificial Intilligence. Menurutnya, hal tersebut bukanlah dampak negatif, melainkan kondisi ini harus menjadi peluang bagi pelaku bisnis untuk ke depannya.
“Karena bagi Fujitsu visi “Human Centric” adalah tentang menempatkan dan memberdayakan manusia di setiap lini teknologi,” tandasnya.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, bahwa perjalanan Fujitsu untuk menciptakan transformasi digital dalam dunia bisnis, yang kini dinamakan “Digital Co-Creation” diawali pada tahun 2014, yang mengenalkan “Human Centric Innovation”.
Tahun 2017, lanjut Odi, menjadi penanda bagi Fujitsu Indonesia untuk mengokohkan diri sebagai perusahaan teknologi yang siap menjadi partner dengan mengusung tema “Digital Co-Creation: Human Centric Innovation”.
Maka dari itu, kata dia, pendekatan human sentris adalah satu-satunya cara untuk mewujudkan transformasi digital. Adapun, Artificial Intelligence dan Robotic adalah alat, sedangkan karakteristik manusia seperti kreatifitas dan empati menjadi hal yang lebih penting dalam menciptakan transformasi digital.
“Untuk menciptakan teknologi digital, setidaknya ada tiga kekuatan untuk menopang transformasi, diantaranya, Intelligence, Connectivity, dan Customer-orientation,” ucap Odi.
Sementara di Indonesia, wujud nyata “Digital Co-Creation”, Fujitsu telah menyasar sektor teknologi komunikasi. Menciptakan terobosan bersama PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk dan publik sektor bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA).
“Bersama PT Telkom, Tbk, Fujitsu Indonesia megembangkan transformasi digital dengan teknologi-teknologi mutakhir saat ini, seperti Internet of Things (IoT), ke dalam berbagai bidang termasuk diantaranya pengembangan Smart City,” papar Odi.
Sedangkan dengan KPPPA, sambung Odi, Fujitsu Indonesia menciptakan whistleblower system yang terintegrasi dengan Big Data.
“Sebagai perusahaan teknologi yang mengokohkan diri menjadi Digital Co-Creation Partner, Fujitsu Indonesia akan menciptakan teknologi digital dan mengemasnya dengan layanan terintegrasi dan terkelola, serta bersama-sama menciptakan inovasi bisnis dan sosial di seluruh industri,” tutupnya. (*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More