Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) hingga akhir 2020 membukukan laba bersih senilai Rp3,28 triliun, angka tersebut turun sekitar 78% bila dibandingkan dengan pencapaian tahun 2019 senilai Rp15,38 triliun.
Berdasarkan paparan analyst meeting BNI yang dikutip Jumat, 29 Januari 2021 menyebut, BNI fokus untuk melakukan pencadangan dengan mempertebal NPL Coverage Ratio di level 182,4% atau lebih tinggi dari tahun 2019 yang hanya 133,5%. Hal ini dirasa menjadi senjata ampuh untuk mengantisipasi perpanjangan restrukturisasi kredit.
Disisi lain, pertumbuhan positif juga tercatat pada kredit BNI yakni sebesar 5,3% (yoy) atau lebih tinggi dari pertumbuhan industri perbankan nasional yang terkontraksi -2,41%. BNI tercatat telah menyalurkan kredit sebesar Rp586,21 triliun atau naik dari capaian 2019 yang hanya Rp556,77 triliun.
Sementara untuk himpunan dana pihak ketiga (DPK) BNI juga terlihat tumbuh tinggi sebesar 10,6% (YoY) dari Rp614,31 triliun menjadi Rp679,45 triliun di akhir 2020. Sedangkan untuk segi aset, BNI mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,4% yoy di mana aset BNI hingga akhir 2020 telah mencapai Rp891,34 triliun. (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More