Jakarta – Google mengumumkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawan di berbagai divisi seperti hardware, voice assistant dan tim teknik sebagai bagian dari langkah pememangkasan biaya.
Berdasarkan keterangan juru bicara Google, PHK karyawan Google dipicu oleh pergeseran fokus ke arah kecerdasan buatan (AI). Saat ini, Google sedang mengintegrasikan model AI teranyar perusahaan ke dalam berbagai produk yang lebih masif.
Sebelumnya, Google mengatakan telah menghilangkan beberapa ratus peran yang sebagian besar terjadi pada tim perangkat keras Augmented Reality (AI).
Baca juga: Imbas Ekonomi Global, Startup Transfer Uang Flip PHK Karyawan
Pemangkasan karyawan ini juga mengikuti janji para eksekutif Google dan perusahaan induknya, Alphabet untuk mengurangi biaya. Setahun lalu, Google menyatakan akan memberhentikan 12.000 karyawannya atau sekitar 6 persen dari tenaga kerjanya.
Dalam sebuah postingan di media sosial X, Serikat Pekerja Alfabet menggambarkan PHK tersebut sebagai sebuah putaran PHK yang tidak perlu dilakukan.
“Anggota dan rekan tim kami bekerja keras setiap hari untuk menciptakan produk hebat bagi pengguna kami, dan perusahaan tidak dapat terus memecat rekan kerja kami sambil menghasilkan miliaran dolar setiap kuartal,” tulis serikat pekerja tersebut, dikutip apnews.com, Jumat (12/1).
“Kami tidak akan berhenti berjuang sampai pekerjaan kami aman,” tambah pernyataan itu.
Sebagaimana diketahui, Google bukan satu-satunya perusahaan teknologi yang melakukan pengurangan. Pada tahun lalu, Meta, perusahaan induk Facebook telah lebih dahulu memangkas lebih dari 20.000 pekerjaan untuk meyakinkan investor. Harga saham Meta naik sekitar 178 persen pada tahun 2023.
Sementara itu, Spotify mengatakan pada bulan Desember bahwa mereka memecat 17 persen tenaga kerja globalnya, yang merupakan PHK putaran ketiga layanan streaming musik tersebut pada tahun 2023 sebagai upaya untuk memangkas biaya dan meningkatkan profitabilitasnya.
Awal pekan ini, Amazon memberhentikan ratusan karyawan di unit Prime Video dan studionya. Perusahaan juga akan memberhentikan sekitar 500 karyawan yang bekerja di platform streaming langsung Twitch.
Baca juga: Waduh! Lazada PHK Karyawan Ditengah Isu IPO di Bursa AS
Amazon telah memangkas ribuan pekerjaan setelah lonjakan perekrutan selama pandemi. Pada bulan Maret, Amazon mengumumkan bahwa mereka berencana memberhentikan 9.000 karyawan, ditambah 18.000 karyawan yang dikatakan akan diberhentikan pada Januari 2023.
Google saat ini terlibat dalam persaingan sengit dengan Microsoft karena kedua perusahaan berusaha untuk memimpin dalam domain kecerdasan buatan.
Microsoft telah meningkatkan penawaran kecerdasan buatannya untuk menyaingi Google. Pada bulan September, Microsoft memperkenalkan fitur Copilot yang menggabungkan kecerdasan buatan ke dalam produk seperti mesin pencari Bing, browser Edge, serta Windows untuk pelanggan korporatnya. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia (Allianz Syariah) terus berupaya meningkatkan literasi masyarakat tentang… Read More
Jakarta – Pesatnya perkembangan teknologi di era modern tidak hanya membawa kemudahan, tetapi juga meningkatkan… Read More
Jakarta - Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) terus menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan para nasabahnya,… Read More
Jakarta – Rencana aksi korporasi BTN untuk mengakuisisi bank syariah lain masih belum menemukan titik terang. Otoritas… Read More
Suasana saat penandatanganan strategis antara Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT AXA Mandiri Financial Services (DPLK… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal kedatangan satu perusahaan dengan kategori lighthouse yang… Read More