News Update

Fokus Digital Banking, BTPN Kencangkan Anggaran IT

Jakarta – PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) menyiapkan anggaran yang besar untuk infrastruktur IT nya, guna mengedepankan layanan digital banking. Hal ini tercermin pada total investasi yang dikeluarkan perseroan sejak tahun lalu yang mencapai Rp611 miliar.

Sebagian besar investasi ini untuk pembangunan sistem IT. Menurut Direktur IT BTPN, Kharim Indra Gupta Siregar, tahun ini perseroan juga menyiapkan anggaran untuk pengembangan sistem IT nya dengan jumlah yang sama seperti tahun lalu yakni dikisaran angka Rp600 miliaran.

“Angkanya itu kalau tahun lalukan Rp611 miliar yaa, nah ditahun 2017 ini kita komit angka persisnya itu ada beberapa faktor penentunya, tapi kita minimal sih akan sama angkanya seperti tahun lalu,” ujarnya di Jakarta, Kamis malam, 15 Juni 2017.

Dia mengaku, dari target total investasi untuk pengembangan IT yang dipatok dikisaran Rp600 miliar ini, perseroan telah menyerap sebesar Rp207 miliar hingga kuartal I 2017. Angka tersebut jauh lebih besar bila dibandingkan dengan realisasi anggaran untuk IT di kuartal I tahun lalu sebesar Rp80 miliar.

“Angka Rp207 miliar itu naik jauh, dibandingkan tahun lalu itu cuma Rp80 miliar. Tapi saya bilang jangan dilihat secara taunan (yoy) nya karena itu spendingnya itu tidak flat seperti itu,” ucap Kharim.

Ada dua produk digital banking yang telah dikembangkan oleh perseroan yakni Jenius dan BTPN Wow!. Untuk Jenius sendiri BTPN telah meluncurkan ke masyarakat pada Agustus 2016 lalu. Jenius lebih ditujukan untuk consuming-class, sedangkan BTPN Wow ditujukan untuk below-consuming-class.

Jenius merupakan inovasi digital banking yang lebih ditujukan untuk masyarakat kota yang melek teknologi. Jenius adalah rekening tabungan yang dilengkapi debit visa untuk transaksi retail. Beberapa fitur yang ada di Jenius diantaranya cashtag, transfer uang ke nomor hape atau alamat email, Split Bill, Pay Me, Dream Saver, Visa e-card.

“Kita akan benar-benar fokus digital. Bagaimana IT harus mentransform dirinya agar benar-benar bisa mendukung bank bisa membangun fitur-fitur digital. Jadi saat ini di IT ada inisiatif baru yang mengubah cara kerja IT agar benar-benar fulltime dengan bisnis,” tutupnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

1 hour ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

1 hour ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

3 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

3 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

5 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

5 hours ago