Ekonomi dan Bisnis

Fluktuasi Harga Tambang Tak Pengaruhi Pembiayaan Alat Berat BFI Finance, Ini Buktinya

Jakarta – PT BFI Finance Indonesia Tbk melihat terjadinya fluktuasi harga dari komoditas produk pertambangan di dunia saat ini, menjadi hal yang biasa terjadi di pasar. Sehingga belum memengaruhi pembiayaan alat berat secara signifikan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Corporate Business Head BFI Finance, Stanly Darisang. Menurutnya, bahwa rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL) untuk pembiayaan alat berat masih dapat terjaga di bawah 1 persen untuk semester I-2023.

Baca juga: Pulih dari Serangan Siber, BFI Finance Siap Ngegas Bidik Pembiayaan Rp21 T

“Pembiayaan alat berat masih bagus sampai semester I (2023) kemarin angka masih bagus untuk yang angka kita di bawah 0, sekian persen untuk HETO (heavy equipment, truck, and others) atau mesin,” ucap Stanly saat ditemui di Jakarta, 14 September 2023.

Selain itu, Stanly menambahkan bahwa, untuk pembiayaan baru atau booking alat berat dan mesin pada periode Januari hingga Juni 2023 berhasil tumbuh 46 persen secara yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Untuk angka booking (pembiayaan) baru ada peningkatan hasil year on year (tahunan) kita tumbuh 46 persen,” imbuhnya.

Dirinya juga menjelaskan bahwa, sektor yang dibidik atau pangsa pasar yang menjadi target dari BFI Finance untuk pembiayaan alat berat dan mesin, di antaranya adalah sektor kontruksi, pertambangan, hingga agriculture.

“Pangsa pasar yang ada di sini alat berat memang mining ya pertambangan kontruksi dan agriculture. Tahun ini kita masih lihat paling banyak di pertambangan dan kita ke arah pertambangan, tidak hanya batu bara tapi juga nikel, bauksit, dan lainnya,” ujar Stanly.

Baca juga: Perkuat Sektor Konstruksi dan Pertambangan, J Trust Bank Kerja Sama Pembiayaan Alat Berat

Adapun, komposisi pembiayaan alat berat dan mesin di BFI Finance sebesar 13,5 persen atau senilai dengan Rp3 triliun dari total keseluruhan piutang Rp22,4 triliun.

Sedangkan untuk mendongkrak kinerja pembiayaannya, BFI Finance pun hadir dalam Pameran Mining Indonesia 2023 di Jakarta International Expo yang diselengarakan pada 13–16 September 2023.

Menurut Stanly, kehadiran BFI Finance dalam perhelatan pameran Mining Indonesia 2023 adalah bentuk komitmen, agar pelaku industri memanfaatkan potensi lembaga keuangan dan teknologi, dengan demikian diharapkan industri nasional.

“Dalam hal ini kita memberikan tawaran biaya admin lebih murah, kecepatan, dan kemudahan pengajuan pembiayaan”, ujar Stanly. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Waskita Karya Garap Jalan di Bali Senilai Rp290,84 Miliar

Poin Penting Waskita Karya raih kontrak baru Rp290,84 miliar untuk membangun Jalan Perbaikan Geometrik Batas… Read More

13 mins ago

Mencari Solusi Whoosh

Oleh Mudrajad Kuncoro, Guru Besar Sekolah Vokasi UGM dan Penulis Buku “Manajemen Keuangan Internasional” PROYEK… Read More

24 mins ago

IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed hingga 318,69 Kali

Poin Penting IPO Superbank (SUPA) oversubscribed 318,69 kali dengan lebih dari 1 juta order, mencerminkan… Read More

25 mins ago

IHSG Ditutup Menguat 0,43 Persen ke 8.686, Top Gainers: ALII, EMTK, GOLF

Poin Penting IHSG ditutup menguat 0,43% ke level 8.686, dengan mayoritas sektor positif, terutama teknologi… Read More

1 hour ago

Menhub Prediksi Lonjakan Penumpang 119,5 Juta pada Nataru 2025-2026, Ini Persiapannya

Poin Penting Pemerintah perkirakan 119,5 juta orang atau 42,01% penduduk Indonesia akan melakukan perjalanan selama… Read More

2 hours ago

RUPSLB Wijaya Karya (WIKA) Setujui 3 Agenda Strategis, Ini Rinciannya

Poin Penting RUPSLB WIKA menyetujui tiga agenda strategis, yakni perubahan Anggaran Dasar, kewenangan persetujuan RKAP… Read More

2 hours ago