Bali – Pengelolaan dan analisa data menjadi bagian tidak terpisahkan dari suatu perusahaan, baik dari sisi operasional bisnis maupun layanan pelanggan. Apalagi sekarang ini layanan pelanggan dituntut semakin personal.
Semakin besar perusahaan, tentu semakin banyak pula data yang dihasilkan dan harus diolah atau dianalisa. Maka itu, perusahaaan harus bisa mengoptimalkan basis dan inovasi data kuat sebagai keunggulan kompetitif untuk memaksimalkan peluang.
Herryyanto, Director Account Management FSI and Commercial PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), menjelaskan, data dengan karakteristik 5V (volume, velocity, value, variety, dan veracity) akan menjadi actionable insights apabila diolah menggunakan platform big data analytics berbasis artificial intelligence (AI).
Baca juga: Ini Dia Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Penerapan Teknologi AI
“Big data dan AI merupakan fondasi bagi perusahaan untuk mendapatkan gambaran secara komprehensif mengenai perilaku pelanggan dan operasional bisnis, membangun analytic use cases, serta menjadi data driven organization dalam setiap penyusunan strategi dan keputusan bisnis,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat, 10 November 2023.
Guna mempermudah perusahaan mengelola dan menganalisa data, Multipolar Technology, menawarkan solusi Big Data VisionAnalytics dengan beragam fitur unggulan.
Hal itu dipaparkan Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business Multipolar Technology, dalam seminar “Becoming Data-Driven Organization: Analytics Strategy and Digital Landscape” yang digelar di Bali, Kamis 9 November 2023 kemarin. Ia menyebutkan setidaknya ada sembilan fitur unggulan yang dimiliki solusi Big Data VisionAnalytics.
Pertama, customer lifetime value, yaitu menghitung value atau tingkat loyalitas pelanggan. Kedua, customer profitability yang bisa mengestimasi profit yang dihasilkan dari setiap pelanggan berdasarkan besaran kontribusinya.
Ketiga,customer segmentation, membagi pelanggan berdasarkan segmen tertentu sesuai kemiripan karakteristik, baik dari sisi perilaku bertransaksi maupun profil demografi. Keempat, potential customer; analisis cross-selling dan up-selling guna mendapatkan prospek pelanggan dan penawaran produk yang tepat sasaran.
Kelima,fraud detection. Keenam, customer 360, menangkap insights detail gambaran profil perilaku, demografi, preferensi produk, dan transaksi tiap pelanggan.
Baca juga: Supermicro Garap Potensi Pasar Teknologi AI
Ketujuh, churn prediction; mendeteksi pelanggan yang berisiko meninggalkan produk/layanan yang sedang digunakan. Kedelapan, chatbot. Kesembilan, area scoring analytics; analisis potensi, performa, dan target pasar di satu daerah.
Fitur-fitur itu akan sangat membantu perusahaan dalam mempersonalisasi layanan pelanggan berdasarkan big data dan AI.
“Solusi Big Data VisionAnalytics Multipolar Technology dapat berjalan di atas infrastruktur on-premise dan on-cloud sehingga scalable, reliable, dan secure digunakan oleh perusahaan sesuai kebutuhan, regulasi, dan sumber daya yang ada,” tegas Jip. (*) Ari Astriawan
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More
Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Senin, 23 Desember… Read More
Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) buka suara terkait dengan transaksi Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS)… Read More