Jakarta – Komisi XI DPR RI pada hari ini (10/7) melakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) kepada Hasan Fawzi, Calon Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto merangkap Anggota DK OJK periode 2023–2028.
Dalam paparannya, Hasan mengusung tema Indonesia “Menyongsong Era Baru Keuangan Digital”. Dia memiliki tujuh strategi dengan singkatan INOVASI, implementasi dari seluruh strategi ini dilakukan melalui bauran kebijakan dan rencana strategis yang akan mendukung inovasi pengembangan, berimbang serta kolaboratif. Dalam hal ini, tentu saja akan berfokus pada peraturan yang mengedepankan perlindungan konsumen, menjaga integritas pasar, dan mitigasi risiko sistemik.
“Untuk dapat mencapai visi, misi dan tujuan strategis OJK di sektor yang baru ini , saya mengajukan 7 strategi berserta agenda program prioritas yang perlu dijalankan dalam kurun waktu 5 tahun kedepan 2023-2028,” ujar Hasan saat menjalani fit and proper test di Komisi XI DPR RI, Senin 10 Juli 2023.
Hasan pun menjabarkan program strategi serta inisiatif yang akan dijalankan masing-masing pilar. Pertama, Investor & Consumer Protection, termasuk didalamnya yaitu, program pelindungan investor dan Konsumen industri teknologi sistem keuangan (ITSK), aset keuangan digital (AKD), dan aset kripto (AK).
Kedua, normalisasi pengaturan dan pengawasan OJK yang mendukung inovasi pengembangan, berimbang, dan kolaboratif. Ketiga, optimalisasi program literasi, inklusi, dan pemanfaatan ITSK, AKD, dan AK.
Keempat, variansi strategi dan program inovasi pengembangan ITSK, AKD, dan AK, dimana didalamnya akan menjalankan pengembangan digital innovation-hub, pengembangan ekosistem, kelembagaan dan infrastruktur yang kuat, percepatan, pengayaan, dan perluasan kuangan digital, dan modernisasi infrastruktur.
Kelima, akselerasi pengembangan ekonomi hijau dan ekonomi baru. Keenam, sinergi dan kolaborasi dengan bersama membangun industri. Terakhir, ketujuh yaitu, integritas pasar, pengembangan ekosistem industri, transformasi kelembagaan (Tata Kelola, SDM dan Teknologi).
“Saya mengajukan aspirasi indikator pencapaian untuk periode 5 tahun sampai 2028 yang meiliputi aspek perlindungan konsumen, penguatan ekosistem dan infrastruktur penyelenggara pasar (FMls) yang lengkap dan kuat, peningkatan literasi dan inklusi keuangan digital, pengembangan talenta dan keterampilan, inovasi pengembangan teknologi, inovasi pengembangan teknologi, aktifitas transaksi, serta koordinasi, sinergi, dan kolaborasi,” ungkapnya. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More