Jakarta – PT First Indo American Leasing (Firstindo Finance) berencana untuk menjual sebagian sahamnya ke publik. Hal ini dilakukan perseroan dengan menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Dalam aksi tersebut perseroan akan melepas sebesar 35 persen atau 766 juta lembar saham ke publik.
Perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan ini akan memperoleh dana sebesar Rp84,26 miliar hingga Rp88,09 miliar. Pasalnya, perseroan menawarkan sahamnya di kisaran harga Rp105-115 per saham.
“Dalam aksi ini kami akan melepas 766 juta lembar saham dengan harga Rp105-115 per saham,” ujar Presiden Direktur Firstindo Finance, Sumartono Mardjuki di Jakarta, Senin, 15 Mei 2017.
Menurutnya, dana hasil IPO seluruhnya akan dianggarkan perseroan sebagai modal kerja untuk pembiayaan. Namun, dirinya masih enggan mengungkapkan hal apa yang akan dilakukan perseroan dengan dana modal kerja tersebutt.
Sekadar informasi, saat ini komposisi pemegang saham Firstindo Finance adalah 67,90 persen dikuasai oleh PT Inti Sukses Danamas, 21,82 persen dimiliki oleh PT Multikem Suplindo dan Sakuma International S.A memiliki saham sebesar 10,28 persen.
Dimana, masa penawaran saham Firstindo Finance dilakukan mulai 12-18 Mei 2017. Sedangkan untuk masa penawaran umum akan diselenggarakan pada 2 dan 5 Juni 2017. Rencananya perseroan akan mencatatkan saham perdananya di BEI pada 8 Juni 2017. (*)
Jakarta – Kapasitas ruang fiskal APBN masih sangat terbatas dalam mendanai berbagai proyek transisi energi… Read More
Jakarta - Tahun 2024 lalu, perusahaan akuntansi multiglobal, menemukan data bahwa 53 persen pemimpin perusahaan… Read More
Jakarta - PT Bank BTPN Syariah Tbk mencatatkan kinerja yang solid pada kuartal I 2025… Read More
Jakarta – PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) mengawali 2025 dengan catatan positif. Di… Read More
Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan potensi Indonesia untuk membuka pasar baru dalam perdagangan internasional,… Read More
Jakarta - Pemerintah akan melakukan perubahan kebijakan atau deregulasi sebagai langkah negosiasi perdagangan yang dinilai… Read More