Keuangan

Fintech Kian Populer, Transaksi Digital RI Diprediksi Tembus USD130 Miliar pada 2025

Jakarta – Revolusi industri 4.0 telah membawa kemajuan teknologi digital yang signifikan, termasuk munculnya teknologi keuangan atau fintech yang menawarkan solusi keuangan inovatif dan distruptif dalam mentransformasikan cara masyarakat mengelola keuangan mereka.

Tak terkecuali di Indonesia, kehadiran fintech juga telah meningkatkan efisiensi, efektifitas dan jangkauan layanan serta menciptakan produk dan layanan yang lebih inklusif sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

“Di Indonesia, perkembangan fintech semakin didukung oleh meningkatknya penggunaan teknologi digital masyarakat,” kata Ketua ISEI Jakarta Inarno Djajadi dalam Webinar Nasional Seri 1, bertajuk “Pengembangan dan Penguatan Ekosistem Keuangan Digital di Indonesia”, pada Senin, 22 Juli 2024.

Baca juga : OJK Cabut Izin Usaha Fintech P2P Lending TaniFund

Inarno menyebut, berdasarkan hasil survey penetrasi internet Indonesia pada 2024 yang dirilis oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), tingkat penetrasi internet di Indonesia telah mencapai 79,5 persen atau setara dengan 221,5 juta pengguna internet dari total populasi 278,7 juta jiwa.

“Perkembangan ini tercermin dari nilai ekonomi digital indonesia sebesar USD 77 miliar pada 2022 dan diperkirakan akan mencapai USD 130 miliar pada 2025,” jelasnya.

Baca juga : Transaksi Digital Banking Melonjak 45 Persen, BSI Apresiasi Nasabah

Adapun aset kripto kata dia, produk yang menjadi ikon ekosistem aset keuangan digital ini telah menunjukan perkembangan eksponsial sejak kemunculan 2008.

Di mana, hingga 2024, nilai transaksi kripto sebesar Rp211,10 triliun dengan jumlah pelanggan terdaftar 20,16 juta jiwa. Menariknya, nilai transaksi tertinggi pernah mencapai 859,4 triliun pada 2021.

Ia mengatakan, sejalan dengan itu pemerintah pun memberikan komitmen yang kuat dalam mendukung perkembangan fintech dengan mengembangkan dan memperkuat ekosistem keuangan digital nasional.

“Hal ini tertuang dalam visi indonesia digital 20245 yang didukung tiga pilar utama, pemerintahan digital, ekonomi digital dan masyarakat digital,” pungkasnya. (*)

Editor : Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Dukung Pemulihan, BTN Salurkan Bantuan Rp13,17 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra

Poin Penting BTN telah menyalurkan total bantuan Rp13,17 miliar melalui Program TJSL untuk korban bencana… Read More

4 hours ago

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

18 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

1 day ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

1 day ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

1 day ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

1 day ago