News Update

Fintech Jadi Ancaman Sekaligus Peluang Bagi Bank

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong industri jasa keuangan seperti perbankan untuk bisa melakukan sinergi dengan industri financial technology (Fintech), sehingga kedua industri ini bisa tumbuh secara bersama-sama dan tak saling berebut pangsa pasar.

Pertumbuhan industri fintech di Indonesia sangatlah pesat. Asosiasi FinTech Indonesia mencatat pelaku start-up FinTech domestik yang beroperasi di Indonesia telah mencapai 165 perusahaan per Januari 2016, atau tumbuh mencapai 4 kali lipat dibanding kuartal IV 2014 yang sebanyak 40 perusahaan.

OJK mengakui, kehadiran fintech memang telah mengambil sebagian pangsa pasa industri perbankan. Kondisi ini tentu menjadi ancaman tersendiri bagi perbankan. Namun demikian, kehadiran fintech jangan hanya dianggap sebagai ancaman saja, tetapi juga harus dianggap sebagai peluang bagi bank.

Dari sisi peluang, kehadian fintech akan mendorong perbankan untuk melakukan digitalisasi dan otomatisasi. Pasalnya, langkah ini dapat memangkas biaya perbankan hingga sekitar 30 persen. Sedangkan dari sisi pendapatan, akan bertambah karena kehadiran produk inovatif baru dan model bisnis yang inovatif.

“OJK sudah antisipasi bagaimana kita siapkan langkah-langkah, tidak hanya menjadi tantangan, pesaing tapi menjadi pelengkap, saling mendukung di sektor keuangan,” ujar Deputi Komisioner Manajemen Strategis IA OJK Imansyah dalam acara Indonesia Digital Innovation Award 2017, di Jakarta, Jumat malam, 16 Juni 2017.

Dia mengatakan, ada dua cara yang bisa dilakukan fintech dan perbankan untuk saling bersinergi dan tumbuh bersama-sama. Sinergi ini diyakini dapat menghindari konflik antara perusahaan yang menggunakan teknologi informasi dan perusahaan konvensional. Misalnya konflik seperti taksi online dan taksi konvensional.

“Kalau kita belajar dari masa lalu dimana terjadi konflik antara incumbent industri dengan perusahaan yg memanfaatkan teknologi informasi. Kami lihat ada dua yang bisa dipakai. Pertama, kerjasama database dimana database incumbent industri bisa dishare dengan startup fintech. Kedua, membangun model hybrid produk kolaborasi incumbent industri dan startup fintech,” ucap Imansyah.

Dengan demikian, dirinya meyakini, secara end to end semua akan berjalan dengan baik dan semua bisa tumbuh bersama. Selain itu, dirinya juga mengingatkan, agar pihak terkait juga dapat bersinergi menjaga perkembangan fintech karena ranah digital tidak lagi berbatasan dengan waktu atau wilayah.

“Terbukti kita lihat gimana arah struktur model bisnis perbankan mengalami transformasi yang besar. Sektor perbankan jelas terdampak tp yg pling besar sektor asuransi. Karena itu perlu kolaborasi antar regulator. Kami dengan BI tetap bersinergi jaga stabilitas sektor jasa keuangan karena itu kami bentuk Forum Pakar Fintech,” tukasnya.

Adapun Forum Pakar Fintech (FinTech Advisory Forum) merupakan wadah pengembangan arah industri Fintech. Forum ini yang akan memfasilitasi dan memastikan koordinasi antarlembaga, kementerian, dan pihak-pihak terkait dengan pelaku start-up Fintech berjalan dengan lancar, konsisten dan konstruktif.

Forum Pakar Fintech ini beranggotakan individu-individu yang dinilai berkompeten di bidang teknologi informasi dan dinamika dalam bidang inovasi digital keuangan yang berasal dari OJK, Bank Indonesia, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Selain itu dari Badan Ekonomi Kreatif, Bursa Efek Indonesia, Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI, Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA), Asosiasi Fintech Indonesia, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI), Universitas Indonesia, dan Institute Teknologi Bandung. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

IHSG Ditutup Ambles 1,90 Persen ke Level 7.243, 362 Saham Merah

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, 7 November 2024, ditutup ambles… Read More

1 hour ago

Dukung Digitalisasi Bisnis, Unifiber Luncurkan NOC Berskala Internasional

Jakarta - Unifiber, lini bisnis infrastruktur digital di bawah naungan PT Asianet Media Teknologi (Asianet),… Read More

1 hour ago

Pasarkan Produk Reksa Dana, Bank INA Kolaborasi dengan Sequis Aset Manajemen

Jakarta – PT Bank Ina Perdana Tbk (Bank INA) menjalin kerja sama strategis dengan PT… Read More

2 hours ago

Bank DKI Tegaskan Pentingnya Peran ‘CISO’ dalam Keamanan Siber

Jakarta - Serangan siber bisa datang kapan saja dan di mana saja. Pelaku usaha di… Read More

2 hours ago

Trump Effect Bikin Harga Bitcoin Cetak Rekor ATH, Tembus Level USD74.874

Jakarta – Harga bitcoin (BTC) mencetak rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH)… Read More

3 hours ago

Bangunan Hijau Sokong Operasi Keberlanjutan Bank Mandiri

Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat komitmen dalam mengurangi jejak karbon dari kegiatan operasionalnya, salah… Read More

3 hours ago