Keuangan

Fintech Bantu Target Keuangan Inklusif Tercapai

Jakarta – Bank Indonesia (BI) menilai kehadiran Financial Technology (Fintech), yang saat ini tengah berkembang di Indonesia, dapat mendorong peningkatan akses keuangan atau inklusi keuangan masyarakat Indonesia yang baru mencapai 36 persen.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Direktur Kepala Program Elektronifikasi dan Keuangan Inklusif BI, Pungky P. Wibowo dalam acara Infobank Talkshow yang bertema “Transformasi Layanan Perbankan Menembus Era Digital” di Jakarta, Selasa, 10 Oktober 2017.

Peningkatan akses keuangan ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menargetkan adanya peningkatan inklusi keuangan hingga 2019 sebesar 75 persen. Menurut Pungky, target tersebut dapat dicapai melalui Fintech yang diyakini dapat menyentuh akses keuangan di masyarakat.

“Ada kecenderungan baru Fintech akan menjadi giant player. Positifnya, kita punya financial inclusion 2011 baru 20 persen, kita improve dengan lintas sektor meningkat menjadi 36 persen. Pemerintah Jokowi targetkan 75 persen di 2019,” ujar Pungky.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, bahwa kehadiran Fintech ini diyakini akan mendorong masyarakat untuk mendapatkan akses keuangan yang saat ini masih minim. Terlebih masih ada potensi yang sangat besar yang akan diakses oleh Fintech untuk memberikan pembiayaan ke masyarakat luas.

“Kita meyakini bisa karena kita melihat akses keuangan ini bisa tercapai dengan Fintech. Yang akhirnya akan mencapai tujuan kita dalam mendukung pertumbuhan ekonomi,” ucap Pungky.

Namun demikian, kata dia, di tengah perkembangan Fintech yang pesat ini, juga harus dibarengi dengan regulasi yang kondusif. Di mana BI sendiri juga sangat prudent dengan stabilitas keuangan nasional. Oleh sebab itu, untuk menjaga sistem keuangan yang stabilitas dibutuhkan regulasi yang kondusif bagi Fintech.

“Tapi fintech perkembangan pesat harus dibarengi regulasi yang kondusif. Impactnya akan terasa. Konsekuensinya peraturan yang mendorong dan prudent dan ketiga menciptakan iklim bisnis yang kondusif,” tutup Pungky. (*)

 

 

Editor: Paulus Yoga

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

7 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

7 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

8 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

9 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

10 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

10 hours ago