Maranello--Ferrari N. V. (Ferrari) mengumumkan pendapatan netto konsolidasi dan kinerja hingga kuartal ketiga 2015.
Pada periode tersebut, Ferrari mencatatkan pengiriman sebanyak 1.949 unit, atau naik sebesar 21% dari 1.612 pada periode yang sama 2014. Kinerja tersebut didorong oleh kenaikan sebesar 33% dari penjualan model 8 silinder (V8), khususnya 488 GTB, California T, dan 458 Speciale A, mengalahkan 458 Italia dan 458 Spider.
Sementara itu, pengiriman model-model 12 silinder (V12) mengalami penurunan sebanyak 17%. Pengiriman di negara-negara Amerika, dan negara APAC mengalami kenaikan secara berturut turut sebesar 30% dan 63%. Sedangkan pengiriman secara tahunan pada hingga kuartal ketiga 2015 ke Cina Daratan meningkat 24%.
Net pendapatan Ferrari pada kuartal ketiga 2015 mencapai 723 juta Euro, meningkat sebesar 61 juta Euro atau 9% dari 662 juta Euro pada kuartal ketiga 2014. Net pendapatan yang lebih tinggi disumbang oleh mobil dan suku cadang.
Hingga kuartal ketiga 2015, EBIT yang telah disesuaikan menjadi 140 juta Euro, atau naik sebanyak 36 juta Euro pada periode yang sama 2014. Kenaikan disumbang oleh meningkatnya volume karena jumlah penjualan California T dan pesanan khusus serta kontribusi dari diperkenalkannya 488 GTB dan 458 Speciale A. Kenaikan ini didukung juga oleh sedikit dampak positif dari banyaknya gabungan penjualan LaFerrari, supercar edisi terbatas, dan FXX K, mobil balap khusus.
Ferrari mencatatkan net laba sebesar 94 juta Euro, atau meningkat sebesar 62% atau sebesar 36 juta Euro.
Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More
Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More
Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More
Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More
Jakarta – Sejumlah bank di Indonesia melakukan penyesuaian jadwal operasional selama libur perayaan Natal dan… Read More
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More