Fee Based Income BJB Tumbuh 54,3% di Kuartal I 2018
Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) sepanjang kuartal I 2018 membukukan perolehan pertumbuhan fee based income yang cukup signifikan yakni 54,3 persen menjadi Rp229 miliar dari Rp147 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur utama Bank BJB, Ahmad Irfan menjelaskan pertumbuhan tersebut disebabkan oleh pengenalan transaksional banking yang sudah dilakukan sejak tahun lalu. Untuk memfokuskan hal itu Bank BJB sudah membentuk tim transaksional banking.
“Nanti semuanya kita ingin larinya ke transaksional. Saat ini sudah kita mulai sorot yang mau kredit ke Bank BJB harus transaksinya ke kita, sehingga bunga kredit bisa kita kasih lebih rendah. Dampaknya dari transaksional yang ada itu kemudian menaikkan fee based income,” Jelas Irfan akhir pekan lalu, Jumat, 20 April 2018.
Baca juga: BJB Bukukan Laba Rp454 Miliar di Triwulan I 2018
Dari sisi efisiensi, Bank BJB berhasi melakukan efisiensi yang terlihat dari cost to income rasio yang mengalami penurunan 6,2 persen dari 68,9 persen menjadi 62,7 persen di kuartal 1 2018 .
“Efisiensi dari segala sisi yang berkualitas seperti efisiensi belanja, penghematan perjalanan dinas dengan melalui video confereces, termasuk skala priorits dalam belanja,” tambah Irfan.
Selain itu, efisiensi biaya operasional dibarengi dengan pengelolaan kredit yang baik yang tercermin dengan rasio NPL gross 1,6 persen.
Dari sisi penyaluran dana, kredit Bank BJB sepanjang kuartal I 2018 membukukan Rp71 triliun atau tumbuh 13,2% secara tahunan. pertumbuhan kredit ini terutama ditopang kredit konsumer dimana segmen ini sebesar tumbuh 6,2 persen atau sebesar Rp2,7 triliun. (Dicky)
Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More