Jakarta – Keputusan Fed untuk tidak mengubah suku bunga memberi landasan bagi investor bullish untuk mengadakan aksi beli emas. Harga emas pun melonjak menyentuh US$1343.
Komoditas ini menjadi semakin sensitif terhadap ekspektasi peningkatan suku bunga AS. “Pergerakan yang lebih eksplosif dapat terjadi seiring dengan rilis data atau pernyataan yang memengaruhi ekspektasi suku bunga AS” ujar Lukman Otunuga, Research Analyst FXTM.
Optimisme bahwa Fed akan meningkatkan suku bunga di tahun 2016 masih ada, tambah Lukman, pun menjadi faktor utama untuk peningkatan harga emas ini. “Mungkin adalah penghindaran risiko” imbuhnya.
Pasar gelisah menjelang rapat kebijakan Bank of Japan (BoJ) dan kondisi ekonomi global pun masih mengkhawatirkan sehingga investasi safe haven terus menjadi primadona. Harga emas sendiri sebelumnya terjebak dalam aksi tarik menarik dari dua arah yang berlawanan. Namun, urai Lukman, harga emas dapat semakin meningkat apabila situasi lingkungan trading yang menghindari risiko mengajak pembeli untuk menyerang.
“Dari sudut pandang teknikal, investor bullish harus mengantarkan harga di atas level resistance $1345 untuk dapat kembali unjuk gigi” pungkasnya.(*)
Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengangkat Yon Asral sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua… Read More
Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA)… Read More
Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan dua nama baru sebagai tersangka dalam pengembangan… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan OJK (POJK) Nomor 27 Tahun 2024 tentang… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan proses pengembangan kegiatan usaha bullion atau usaha yang berkaitan dengan… Read More
Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mengoptimalkan fasilitas digital banking yang dimiliki sebagai alternatif… Read More