Ilustrasi: Emas batangan. (Foto: istimewa)
Jakarta – Keputusan Fed untuk tidak mengubah suku bunga memberi landasan bagi investor bullish untuk mengadakan aksi beli emas. Harga emas pun melonjak menyentuh US$1343.
Komoditas ini menjadi semakin sensitif terhadap ekspektasi peningkatan suku bunga AS. “Pergerakan yang lebih eksplosif dapat terjadi seiring dengan rilis data atau pernyataan yang memengaruhi ekspektasi suku bunga AS” ujar Lukman Otunuga, Research Analyst FXTM.
Optimisme bahwa Fed akan meningkatkan suku bunga di tahun 2016 masih ada, tambah Lukman, pun menjadi faktor utama untuk peningkatan harga emas ini. “Mungkin adalah penghindaran risiko” imbuhnya.
Pasar gelisah menjelang rapat kebijakan Bank of Japan (BoJ) dan kondisi ekonomi global pun masih mengkhawatirkan sehingga investasi safe haven terus menjadi primadona. Harga emas sendiri sebelumnya terjebak dalam aksi tarik menarik dari dua arah yang berlawanan. Namun, urai Lukman, harga emas dapat semakin meningkat apabila situasi lingkungan trading yang menghindari risiko mengajak pembeli untuk menyerang.
“Dari sudut pandang teknikal, investor bullish harus mengantarkan harga di atas level resistance $1345 untuk dapat kembali unjuk gigi” pungkasnya.(*)
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More
Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus memperkuat dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah dengan menghadirkan Livin’ Fest… Read More