News Update

Febuari 2020, Uang Beredar Tumbuh 7,9%

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatatkan likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) senilai Rp6.116,5 triliun atau tumbuh 7,9% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 7,1% (yoy).

Berdasarkan data uang beredar BI yang dikutip di Jakarta, selasa, 31 Maret 2020 menyebutkan, pada Febuari 2020 akselerasi pertumbuhan M2 dipicu oleh peningkatan seluruh komponennya, baik uang beredar dalam arti sempit (M1), uang kuasi, maupun surat berharga selain saham.

Sedangakan uang beredar dalam arti sempit (M1) mengalami peningkatan dari 7,9% (yoy) pada Januari 2020 menjadi 8,6% (yoy) pada Februari 2020, yang disebabkan oleh pertumbuhan uang kartal dan giro rupiah.

Sementara untuk uang kuasi pada Februari 2020 juga meningkat dari 6,8% (yoy) pada Januari 2020 menjadi 7,5% (yoy) pada Februari 2020. Peningkatan juga terjadi pada surat berharga selain saham, dari 31,8% pada bulan sebelumnya menjadi 34,7% (yoy) pada Februari 2020.

Berdasarkan faktor yang memengaruhi, peningkatan M2 pada Februari 2020 disebabkan oleh ekspansi operasi keuangan pemerintah. Hal tersebut tercermin pada peningkatan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat, dari 1,8% (yoy) pada Januari 2020 menjadi 11,9% (yoy) pada Februari 2020.

Kemudian, untuk pertumbuhan aktiva luar negeri bersih pada Februari 2020 sebesar 9,9% (yoy), relatif stabil dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya.

Selanjutnya untuk angka Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Februari 2020 tercatat sebesar Rp5.806,9 triliun, tumbuh 7,5% (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 6,6% (yoy). Peningkatan DPK pada Februari 2020 didorong oleh kenaikan seluruh jenis simpanannya baik giro, tabungan, maupun simpanan berjangka. Berdasarkan golongan nasabah, peningkatan DPK terjadi baik pada golongan nasabah perorangan maupun korporasi.

Secara umum, giro tercatat meningkat, dari 11,1% (yoy) menjadi 12,7% (yoy) di wilayah Jawa Timur dan Sumatera Utara. Tabungan tercatat meningkat sebesar 8,2% (yoy) pada Februari 2020, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 7,4% (yoy). Berdasarkan lokasi penempatan dana, peningkatan tabungan terutama terjadi di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Timur.

Sementara itu, simpanan berjangka juga meningkat, dari 3,9% (yoy) pada Januari 2020 menjadi 4,5% (yoy) pada bulan Iaporan Febuari 2020, terutama berasal dari nasabah perorangan di wilayah DKIJakana dan Jawa Barat. (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Harga Emas Antam Merangkak Naik, jadi Segini per Gramnya

Jakarta -  Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Rabu, 15 Januari… Read More

20 mins ago

IHSG Berpotensi Lanjut Melemah, Simak 4 Rekomendasi Saham Ini

Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More

37 mins ago

Pulihkan Lahan Kritis, Pertamina EP Hijaukan 6,3 Hektare Lahan DAS

Jakarta - Pertamina EP dan SKK Migas menjadi bagian dalam dari upaya pemerintah dalam memulihkan lahan kritis… Read More

10 hours ago

RUPSLB Unilever Setujui Lepas Bisnis Es Krim dan Angkat 3 Direktur Baru

Jakarta - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) pada hari ini (14/1) telah menyelenggarakan Rapat Umum… Read More

11 hours ago

Menko Airlangga Sebut RI Cukup ‘Imun’ Terhadap Ancaman Tarif Impor Trump

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan Indonesia memiliki cukup 'imun' dalam menghadapi… Read More

11 hours ago

Bidik Dana Tabungan Haji Rp20 Triliun di 2025, BSI Bangun “Kolam Baru”

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) membidik Dana Tabungan Haji sebesar Rp20 triliun pada 2025.… Read More

11 hours ago