FEBI UIN Mataram bersama Muamalat Institute Optimis Bangun SDM Syariah

FEBI UIN Mataram bersama Muamalat Institute Optimis Bangun SDM Syariah

Jakarta – Menindak lanjuti dari kesempatan yang telah dilaksanakan pada Kegiatan Perjanjian Kerjasama (PKS) oleh Muamalat Institute (MI) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Mataram melaui Zoom, kamis lalu (25/3/21), Executive Director memberikan kuliah umum kepada mahasiswa UIN Mataram pada acara Studium General dengan Tema “Optimalisasi Dunia Pendidikan Ekonomi dan Bisnis dalam rangka pembangunan Daerah NTB”.

“MI berupaya untuk mensinergikan seluruh elemen syariah di NTB untuk menciptakan ecosystem demi meningkatkan market syariah di NTB sebelum peningkatan ekonomi pada saat diluncurkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang akan mengelar ajang dunia pada tahun 2022 yakni Moto GP. Maka dari itu Industri Kreatif Syariah harus mengambil peran dan dimajukan melalui generasi muda NTB,” kata  Anton Hendrianto melalui keterangan resminya di Jakarta, Jumat 16 April 2021.

Anton menambahkan, MI terus berupaya tanpa lelah untuk dapat mewujudkan NTB menjadi ‘Center of Excellence Syariah’. Dimana setelah ini pihaknya akan melakukan serangkaian diskusi dengan seluruh pemangku kepentingan dengan sasaran jangka pendek meningkatnya literasi keuangan syariah dan Inklusi perbankan syariah dengan memberdayakan generasi muda dan digital platform untuk menyambut masa depan syariah yang lebih baik di NTB.

Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Dekan 1, Dr. Muh Salahuddin, M.Ag, Wakil Dekan 2, Dr. Muhammad Saleh, MA, Wakil Dekan 3, Dr. Muhamad Yusup, MSI, Branc Manager Bank Muamalat Indonesia Cabang Mataram, Nasrullah.

Wakil dekan I bidang akademik, Salahuddin, menjelaskan ada beberapa hal yang bisa dicatat dari kegiatan dengan MI. Yang pertama, bahwa hubungan Kerjasama  dengan MI adalah hubungan yang symbiosis mutualisme dimana Lembaga bisnis  selain berfungsi bisnis juga harus memiliki fungsi edukatif dan sosial.

“Demikian pula apa yang ada didunia Pendidikan tidak hanya murni untuk ilmu pengetahuan tetapi bagaimana men-supply apa yang dibutuhkan oleh industry,” tukasnya.

Editor: Rezkiana Np

Related Posts

News Update

Top News