Perbankan

FDS Paparkan Lima Alasan Bank Harus Bertransformasi

Jakarta – Saat ini, perbankan tanah air sedang melakukan upaya untuk masuk ke jalur digital dan fokus mengembangkan teknologi digitalnya agar tidak dibalap lari oleh pemain non bank yang lebih agresif.

CEO Fortress Data Services (FDS) Sutjahyo Budiman menjelaskan, ada lima perkembangan pasar di Indonesia yang membuat bank harus bertransformasi. Pertama, bank-bank besar sudah masuk untuk membuat digital bank, seperti BCA, Bank Mandiri, CIMB Niaga, dan PermataBank.

Kedua, dari bank-bank menengah kecil saat ini banyak yang sudah siap sedia masuk ke digital dan membuat kerjasama dengan fintech dan e-commerce. Ketiga, ada fintech yang selalu berkembang dan sekarang jauh lebih agresif.

Keempat, ada e-commerce, seperti Tokopedia, Bukalapak, yang kerjasama dengan bank. Itu juga menjadi salah satu pilar mengapa bank harus berubah. Kelima, yang baru ada neobank, yang kemungkinan akan banyak bermunculan tahun ini.

“Customer kami yang kebanyakan bank di kelas menengah, mengatakan jika kehadiran Neobank membuat mereka memantapkan program digitalisasinya sehingga mereka tidak lagi bersaing dengan neobank atau dengan fintech, tapi berpartner. Karena market di Indonesia itu luas, terutama yang tidak berada di kota. Itu yang jadi salah satu motivasi mereka untuk segera masuk ke digital,” ujar Sutjahyo, seperti dikutip Rabu, 31 Maret 2021.

Sebagai informasi, FDS telah menjadi pilihan lebih dari 100 lembaga keuangan di Asia Selatan dan Asia Tenggara dalam melakukan transformasi perusahaan. Transformasi lembaga keuangan, umumnya menuju dan memanfaatkan teknologi dan ekosistem digital untuk memperkuat posisi perusahaan di pasar. Terhitung selama beberapa dekade, FDS berkecimpung di penyediaan teknologi digital dalam rangka menghubungkan ekosistem keuangan digital di Kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara, seperti di Filipina, Myanmar, dan Bangladesh.

FDS menyediakan aplikasi kelas dunia untuk perbankan dan keuangan. Melalui pengalaman yang panjang itu, FDS telah dipilih oleh lebih dari 100 perusahaan untuk mendampingi mereka dalam transformasi digital dan menjadi perusahaan pertama di Asia Tenggara untuk model SaaS (Software as a Service) pada Core Banking, Mobile Banking, dan Digital Financial Ecosystem.

Dengan infrastruktur dan model yang disediakan, FDS dapat melayani semua ukuran bisnis dan mendorong pertumbuhan bisnis secara berkesinambungan dalam era keuangan digital. Adapun, solusi ekosistem yang ditawarkan oleh FDS memungkinkan para klien untuk berkolaborasi termasuk dengan perbankan, fintech, e-commerce, pedagang atau agen, ritel, dan UMKM yang tetap menguntungkan semua pihak.

Platform yang disediakan oleh FDS bisa dimanfaatkan oleh lembaga keuangan untuk mengkombinasikan strategi membuka pasar baru dengan menyasar komunitas-komunitas seperti pesantren, sekolah, UMKM, koperasi, warung, toko, dan restoran. Selain itu, platform yang disediakan oleh FDS juga memungkinkan Lembaga keuangan bisa menyediakan produk dan jasa finansial secara mudah dan terjangkau. (*) Ayu Utami

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Per September 2024, Home Credit Membantu Distribusi Produk Asuransi ke 13 Juta Nasabah

Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More

6 hours ago

Berkat Hilirisasi Nikel, Ekonomi Desa Sekitar Pulau Obin Tumbuh 2 Kali Lipat

Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More

6 hours ago

Menkop Budi Arie Dukung Inkud Pererat Kerja Sama dengan Cina-Malaysia di Pertanian

Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More

6 hours ago

Ajak Nasabah Sehat Sambil Cuan, BCA Gelar Runvestasi

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More

7 hours ago

IHSG Ambles hingga Tembus Level 7.200, Ini Tanggapan BEI

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More

7 hours ago

BEI Gelar CMSE 2024, Perluas Edukasi Pasar Modal ke Masyarakat

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More

8 hours ago