Managed Services Appliance
Jakarta – Fase setelah pandemi atau post pandemic nampak ada gejala yang cukup terlihat, yaitu inovasi teknologi semakin radikal atau progresifitasnya cukup signifikan dan ada kelompok yang disebut techno optimis alias kelompok yang sangat optimis terhadap teknologi.
Hal tersebut seperti yang diungkapkan Agustinus Prasetyantoko, Rektor UNIKA Atma Jaya dalam sebuah webinar yang diselenggarakan Institute of Social Economic Digital (ISED) bertajuk ‘Peluang dan Tantangan Metaverse dalam Ekonomi Virtual’ yang diadakan secara daring di Jakarta.
“Oleh karena itu, hal ini menimbulkan revolusi baik secara demand side maupun supply side. Maka muncul istilah metaverse,” ujarnya, Rabu, 23 Februari 2022.
Agustinus menambahkan metaverse berisi macam-macam kegiatan ekonomi, seperti blockchain economy, e-commerce, crypto dan NFT. Metaverse sendiri paling dipahami oleh generasi anak-anak alfa.
“Mereka paham teknologinya, dan definisinya tetapi literasinya kurang. Ini yang harus ditingkatkan,” pungkasnya. (*) Ayu Utami
Poin Penting Laba BRK Syariah kuartal III-2025 naik 3,46 persen menjadi Rp218,20 miliar didorong pembiayaan… Read More
Poin Penting BCA menyiapkan uang tunai Rp42,1 triliun untuk Nataru 2025/2026 agar transaksi nasabah tetap… Read More
Poin Penting Aliran modal asing keluar pada minggu kedua Desember 2025 nonresiden tercatat jual neto… Read More
Poin Penting Pembiayaan Multiguna iB Hijrah Bank Muamalat tumbuh 41 persen secara tahunan (YOY) hingga… Read More
Poin Penting Daniel dan Richard Tsai jadi orang terkaya Taiwan dengan kekayaan USD13,9 miliar dari… Read More
Poin Penting Bank Mega dan Metro menggelar Season of Elegance Fashion Show yang menampilkan karya… Read More