Jakarta – PT Pertamina (Persero) resmi menetapkan Simon Aloysius Mantiri sebagai Direktur Utama (Dirut) dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Senin, 4 November 2024.
Simon sendiri sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina, yang telah ditetapkan pada RUPS Tahunan Tahun Buku 2023 PT Pertamina (Persero), pada 10 Juni 2024 lalu.
Ia menggantikan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang berhenti sebagai Komisaris Utama Pertamina pada 2 Februari 2024.
Berdasarkan hasil penelusuran Infobanknews, pria asal Desa Kamasi, Tomohon, Sulawesi Utara ini merupakan Wakil Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Simon juga masuk dalam ajaran pengurus Partai Gerindra Periode 2020-2025. Di mana, dirinya merupakan salah satu anggota Dewan Pembina dari total 48 anggota.
Artinya, Simon merupakan salah satu orang dekat Prabowo Subianto dan sudah bekerja lama dengan Presiden terpilih ini.
Baca juga: Segini Kekayaan Iwan Bule yang Diangkat jadi Komut Pertamina
Bahkan, saat masa kampanye Pemilu 2024, dia bersama sang istri Priscilia Waworuntu ditugaskan secara langsung turun ke Sulawesi Utara.
Menariknya, mereka berdua menjadi penggagas di balik sejumlah gerakan unik kampanye Prabowo-Gibran seperti senam ‘Gemoy’ yang diberlangsung di beberapa daerah.
Adapun jika menilik dalam laman LinkedIn, karier professional Simon adalah Personal Assistant to The CEO PT Nusantara Energy.
Diketahui, perusahaan ini bergerak di bidang Pertambangan sebagai penyedia jasa khususnya di bidang konstruksi yang memiliki jangkauan yang luas dalam ruang lingkup nasional.
Infobanknews pun mencoba menelusuri harta kekayaan Simon Aloysius Mantiri di laman LHKPN. Sayangnya, tak ditemukan laporan kekayaannya tersebut.
Namun, berdasarkan Laporan Keuangan Pertamina 2022, manajemen kunci di PT Pertamina adalah direksi dan lainnya yang mempunyai peranan utama dalam perusahaan.
Merujuk pada periode 31 Desember 2022, kompensasi dan terutang yang harus dibayar kepada manajemen kunci dan dewan komisaris, masing-masing sebesar USD23,90 juta atau sekitar Rp358,5 miliar (kurs Rp15.000/dolar AS).
Baca juga: Sah! Simon Aloysius Mantiri Gantikan Nicke Widyawati jadi Dirut Pertamina
Adapun besaran remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Pertamina ditetapkan oleh RUPS/ Menteri, dan berlaku setiap tahun selama satu tahun terhitung sejak bulan Januari tahun berjalan.
Apabila dibagi enam orang anggota direksi, maka setiap direksi mendapatkan Rp59,75 miliar per tahun atau Rp4,97 miliar per bulan pada 2022. Kompensasi dirut, besarannya di atas nominal tersebut.
Pada 2024, tentu saja besaran kompensasi manajemen kunci bisa berbeda dibandingkan pada 2022 dengan mempertimbangkan kinerja perusahaan. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More