Faktor kunci pertumbuhan asia tenggara
Jakarta – Asia Tenggara adalah kawasan dengan prospek ekonomi yang menjanjikan. Konektifitas antarnegara menjadi faktor kunci pertumbuhan Asia Tenggara.
Dengan populasi mencapai 600 juta jiwa, ASEAN merupakan pasar terbesar ketiga setelah Tiongkok dan India. Lokasinya yang strategis di poros perdagangan global menjadikan kawasan ini sebagai paling terbuka di dunia. Alhasil, perbaikan infrastruktur diperlukan untuk meningkatkan potensi ekonomi tersebut.(Baca juga : Jokowi: Indonesia Memiliki Peran Penting di ASEAN)
Persoalannya, kualitas infrastruktur Asia Tenggara tidak merata. Hal itu terlihat dalam Global Competitiveness Index (GCI) 2015/2016.
Infrastruktur menjadi salah satu tantangan untuk memperbaiki daya saing usaha (doing business) di Indonesia, Filipina, Kamboja, dan Laos.Karenanya, konektifitas antara negara menjadi salah satu faktor kunci pertumbuhan Asia Tenggara.
DBS Group Research menilai, Indonesia berpeluang besar untuk dapat meningkatkan kualitas infrastrukturnya. Diperkirakan, kebutuhan dana infrastruktur Indonesia mencapai US$ 235 miliar selama periode 2013-2020. Lebih tinggi dibandingkan Thailand dan Malaysia masing-masing US$ 105 miliar dan US$ 100 miliar. (*) (Baca juga : OJK Gencar Ajukan Bilateral di Asean)
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More