Jakarta – Beberapa perusahaan BUMN di Indonesia dinilai mampu menjadi industry leader di tanah air. Namun, menurut Faisol Riza, Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengingatkan bahwa perusahaan-perusahaan BUMN juga merasa berkepentingan untuk menjadi pemain global.
“Kami tidak ingin mengecilkan hati, tapi faktanya BUMN kita masih ketinggalan di arena global. Misalnya Pertamina besar di negara sendiri, dunia lebih mengenal Petronas dari Malaysia. Harapan kami bagaimana BUMN juga bisa menjadi pemain global dan lebih mampu mempengaruhi ekonomi indonesia,” ujarnya di Jakarta dalam seminar ‘Masa Depan Pengelolaan BUMN’ yang diselenggarakan Majalah Infobank bersama Forum Ekselen BUMN, di Jakarta, Rabu, 4 Maret 2020.
Menurut Riza, untuk bisa menjadi pemain global dibutuhkan visi yang kuat dan mau berkompetisi secara sungguh-sungguh di pasar. “Kalau visinya lemah, maka research and development-nya juga lemah. Kalau R and D-nya lemah maka kemampuan berkompetisinya lemah dan tidak punya keunggulan,” imbuhnya.
Riza berharap Kementerian BUMN di bawah kepemimpinan Erick Thohir bisa memajukan perusahaan-perusahaan BUMN baik dalam mutu dan keunggulan baik dalam produk, layanan, maupun operasional sehingga mampu memanfaatkan berbagai peluang untuk menjadi pemain global. (*)
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More
Jakarta - Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China akan memasuki babak baru menjelang… Read More
Jakarta - HSBC memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level 5,1 persen pada 2025. Chief… Read More
Jakarta - Pemerintah Indonesia kembali menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam dua mata uang asing, yakni… Read More
Jakarta - Komisi VI DPR bakal memanggil seluruh jajaran pimpinan ID Food terkait hilangnya 147… Read More
Jakarta – Pemerintah akan mempersulit urusan administrasi bagi masyarakat pengemplang pajak, salah satunya, yakni pembuatan paspor. Ketua… Read More