Jakarta – Ekonom Senior UI Faisal Basri memprediksi perkonomian Indonesia baru akan pulih tumbuh positif pada kuartal kedua tahun 2021. Dirinya mengatakan, penanganan pandemi covid-19 yang belum sempurna membuat ekonomi sulit untuk kembali pulih.
“Kuartal II 2021 diperkirakan baru akan pulih.
Kita belakangan pulihnya karena penanganan covidnya tercecer,” kata Faisal dalam diskusi Indef secara virtual di Jakarta, Rabu 23 Desember 2020.
Dalam paparannya, Faisal menggambarkan ekonomi Indonesia masih akan terkontraksi minus 1,6% pada kuartal-IV 2020. Sementara di kuartal-I 2021 ekonomi RI juga masih akan minus 0,9% secara tahunan. Lalu kemudian ekonomi RI bisa bangkit positif pada kuartal-II 2021 di posisi 1,4% lalu berlanjut pada kuartal III-2021 positif 4,5%.
Dirinya mengatakan, pertumbuhan ekonomi RI masuk pada jalur lambat akibat pandemi covid-19. Terlebih, beberapa negara di dunia sudah mulai pulih namun penanganan pandemi covid-19 di Indonesia masih belum juga selesai.
“Kita memasuki fase krisis ditunjukan dengan penambahan jumlah kasus harian yang melampaui jumlah kasus yang sembuh,” tukas Faisal.
Oleh karena itu, dirinya berharap Pemerintah segera membenahi penanganan pandemi covid-19 dengan gencar melakukan tracking serta meningkatkan angka testing di masyarakat untuk mencegah penularan covid-19. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More
Jakarta – KB Bank menjalin kemitraan dengan PT Tripatra Engineers and Constructors (Tripatra) melalui program… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Kamis, 19 Desember 2024, kembali… Read More