Proyeksi kinerja pada 2017 akan diprioritaskan pada penyaluran ke komoditas unggulan pemerintah, penetrasi pasar ekspor nontradisional, pengembangan UKM ekspor bersinergi dengan Kementerian dan Lembaga terkait, dan pembiayaan atas penugasan khusus dari pemerintah.
Susiwijono menambahkan, penyaluran pembiayaan diperkirakan akan terus meningkat pada 2017 mencapai Rp102,6 triliun, dengan kisarab 10% dari total pembiayaan disalurkan untuk sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) berorientasi ekpor.
Baca juga: OJK Usahakan Eximbank Jadi Penyalur KUR Tahun Ini
Bentuk dukungan kepada eksportir juga diberikan dalam bentuk penjaminan dan asuransi ekspor, dimana pada 2016 masing-masing mencapai outstanding Rp8,13 triliun dan Rp9,43 triliun. Pada 2017, kedianya diperkirakan naik 7,9% menjadi Rp18,9 triliun.
“Secara makro ekonomi, Indonesia menunjukkan kondisi ekonomi yang relatif kuat di tengah dinamika ekonomi global yang cenderung melambat. Faktor pendukung ekonomi antara lain kembali naiknya harga-harga komoditas serta reformasi iklim invesatsi yang berjalan cepat,” tutupnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Poin Penting KB Bank gelar GenKBiz & Star Festival 2025 di Bandung untuk mendongkrak kreativitas… Read More
Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More
Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More
Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More
Poin Penting ASII membuka Astra Auto Fest 2025 di BSD sebagai upaya mendorong pasar otomotif… Read More
Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More