Jakarta – Bank Sentral Tiongkok, People’s Bank of China (PBoC) memberikan sinyal bahwa pemerintah tidak akan ikut campur dalam krisis yang saat ini dialami oleh China Evergrande Group. Gubernur PBoC Yi Gang mengungkapkan kegagalan Evergrande dalam membayar obligasi akan diatasi selayaknya pasar pada umumnya.
“Hak dan kepentingan kreditur dan pemegang saham akan dihormati sepenuhnya sesuai dengan hukum,” jelas Yi seperti yang dikutip dari Bloomberg, 10 Desember 2021.
Komentar ini mengukuhkan sikap PBoC yang menolak untuk melakukan bail-out pada Evergrande yang saat ini tengah didera utang sebesar US$300 miliar. Yi menerangkan, Hong Kong telah menerapkan sistem yang efektif dan ketentuan hukum yang jelas untuk menangani masalah Evergrande.
“Risiko dari beberapa perusahaan dalam jangka pendek tidak akan merusak sistem keuangan Hong Kong dalam jangka panjang,” ujarnya.
Tidak lama setelah komentar Yi beredar, Fitch Rating, lembaga pemeringkat kredit internasional juga menurunkan peringkat Evergrande dari “C” menjadi “RD” (Restricted Default). Peringkat ini mengindikasikan kegagalan perseroan dalam membayar utangnya beberapa waktu ke belakang. (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More