Pasar Modal

ESSA Optimistis Pendapatan Akhir Tahun Ini Tembus USD310 Juta

Jakarta – PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) menyebutkan pendapatan Perseroan hingga akhir tahun 2024 akan ditutup pada posisi USD300-310 juta.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Direktur dan CFO ESSA, Prakash Chand Bumb, dalam Paparan Publik yang digelar secara virtual di Jakarta, 11 Desember 2024.

“Ekspektasi pendapatan tahun 2024 adalah sekitar USD300-310 juta, untuk bisnis outlook tahun ini dan tahun depan sama stabil, diharapkan tidak ada kendala,” ucap Prakash.

Ia juga menambahkan bahwa, pencapaian pendapatan tersebut tetap harus didukung oleh harga LPG dan amonia secara global, sehingga kinerja ESSA hingga akhir tahun dan tahun depan tetap stabil, serta positif.

Adapun, pada periode kuartal III 2024, ESSA berhasil membukukan pendapatan sebesar USD230,1 juta atau turun tipis sebesar 1 persen dari USD232,6 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca juga: Laba Bersih ESSA Industries Anjlok 91 Persen di Kuartal III 2023, Ini Biang Keroknya
Baca juga: Sinergi Multi Lestarindo Raup Pendapatan Rp168,92 Miliar di Kuartal III 2024

Penurunan tersebut dipicu oleh penurunan harga amonia secara global yang turun 9 persen yoy. Meski begitu, ESSA masih mampu mencatatkan segmen produksi amonia yang meningkat 4 persen menjadi 560,541 MT, dengan harga rata-rata amoniak yang lebih rendah 9 persen senilai USD345/MT.

Di sisi lain, ESSA mampu mencatat pertumbuhan EBITDA sebanyak 47 persen di kuartal III 2024 menjadi sebesar USD97,2 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai USD66,1 juta.

Tidak hanya itu, perseroan pun mampu mencatatkan pertumbuhan dari sisi laba pada kuartal III 2024, dengan laba kotor tercatat USD81,4 juta dan laba bersih senilai USD33,6 juta atau naik 244 persen dari USD9,8 juta.

Secara rinci, hasil kinerja keuangan ESSA pada kuartal III 2024, meraih pendapatan sebesar USD230,1 juta. Lalu, laba kotor senilai USD81,4 juta atau 35 persen dari total pendapatan, EBITDA sebanyak USD97,2 juta atau 42 persen dari total pendapatan, hingga laba bersih sebesar USD33,6 juta atau 15 persen dari total pendapatan. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Wamendagri Ribka Haluk: Investasi jadi Kunci Pembangunan Ekonomi Papua Barat Daya

Jakarta - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk terus mendorong pemerintah daerah, terutama di… Read More

3 mins ago

LPEI Salurkan Kredit Rp300 Miliar ke Bio Farma untuk Dukung Ekspor Farmasi

Jakarta - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank menyalurkan fasilitas kredit modal kerja ekspor… Read More

10 mins ago

Indonesia AirAsia Tambah Kapasitas, Siapkan 554 Ribu Kursi untuk Libur Nataru

Jakarta - PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP), atau Indonesia AirAsia, menyiapkan 554 ribu kursi penerbangan… Read More

28 mins ago

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Pakan Rabaa Solok Selatan

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali mencabut izin usaha PT BPR Pakan Rabaa Solok… Read More

35 mins ago

AirAsia Raup Pendapatan Rp5,91 Triliun di Kuartal III 2024

Jakarta - PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) atau Indonesia AirAsia, kembali menunjukkan kinerja positif pada… Read More

4 hours ago

Bisnis Moncer, Fore Coffee Buka Peluang IPO

Jakarta – Fore Coffee, membuka peluang untuk melantai di bursa atau initial public offering (IPO). Hal tersebut seiring… Read More

4 hours ago